Hal tersebut diungkapkan Zulfikiefilmansyah, terkait dalam memanage ekspetasi masyarakat yang reaktif di sosial media, untuk melakukan lockdown.
Padahal, Zulfikiefilmansyah menambahkan, keadaan dan masalah yang dihadapi masing-masing setiap negara tentu berbeda, sehingga tidak semua bisa dilakukan lockdown.
“apabila ingin menutup atau lockdown, kami melakukan seperti pemerintah pusat, kami lakukan di NTB tidak menutup semua akses seperti bandara ,darat dan pelabuhan karena kami masih membutuhkan bantuan dan informasi dari pusat dan daerah lain. Jadi jangan latah mengatakan lockdown karna setiap negara berbeda.” ujar Zulfikiefilmansyah.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Bakal Data Pelaku Industri Ekonomi Kreatif
Zulfikiefilmansyah mengatakan tugas yang utama saat ini ialah, bagaimana mengatur ritme pemerintah pusat dan daerah, untuk mengantisipasi wabah corona dengan baik dan mengatasi persoalan tekhnis kesehatan.
Lalu mengikuti arahan kebijakan Pemerintah dengan melakukan sosial distancing, jaga jarak, dan menghindari kerumunan untuk meminimalisir penyebaran wabah covid-19.
Selain itu Zulfikiefilmansyah mengatakan, ada sisi positif dari wabah covid-19 ini, yaitu adanya peluang untuk memberdayakan UKM dengan membuat produk sendiri seperti desinfektan, hand sanitaizer, alat pelindung diri dan masker.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Bakal Berlakukan Karantina 14 Hari Bagi Pendatang
Menurut Zulfikiefilmansyah, ini merupakan fondasi yang baik untuk menciptakan industrialisasi di Indonesia, dan mengajak masyarakat untuk bangga dengan produk buatan sendiri.
“Ada sisi peluang dari wabah ini, bangga dengan buatan produk sendiri dengan membuat sendiri desinfektan, hand sanitaizer, alat pelindung diri dan masker Tidak perlu impor karna kita mampu buat sendiri, kan buat itu semua ga perlu pakai teknologi yang canggih. Sehingga UKM kita semakin mengeliat. Dan ini merupakan fondasi yang baik meletakkan fase industrialisasi menjadi nyata” ujar Zulfikiefilmansyah.
Baca Juga: Hasil Lab Banjarbaru, Pasien Terkonfirmasi Positif Corona Meningkat Drastis