Palembang, Sonora.ID - Sumsel Cerdas merupakan aplikasi pembelajaran bagi para pelajar SMA/SMK yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan.
Menurut Kepala SMAN 1 Palembang Nasrul Bani, S.Pd., M.M., aplikasi Sumsel Cerdas lebih spesifik bila dibandingkan dengan aplikasi sejenis. Pihak pengajar yang dilibatkan merupakan para pengajar yang ada di sekolah tersebut.
“Ini lebih spesifik. Kita tidak nebeng dengan aplikasi orang lain,” ujar Nasrul, saat diwawancarai Radio Sonora, Senin (6/4).
Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 di Sumsel: 1.763 ODP, 16 Positif, dan 59 PDP
Setiap guru yang mengajar, kata Nasrul, bisa dimonitor pelaksanaannya. Jam mengajar ditetapkan secara terjadwal, sama seperti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
“Hanya, kita ini berbasis online,” ungkapnya.
Nasrul menilai, aplikasi Sumsel Cerdas dapat mengatasi permasalahan yang muncul akibat pemberlakuan sosial distancing di sekolah.
Baca Juga: Gubernur Sumatera Selatan, Izinkan Mahasiswa Pulang Kampung, Asalkan..
“Insya Allah dalam mengatasi masalah yang memang tidak bisa tatap muka secara langsung, ini sangat efektif,” ujarnya.
Menurut Nasrul, penerapan aplikasi Sumsel Cerdas di SMAN 1 Palembang, merupakan uji coba. Kepala SMAN 1 Palembang, sekaligus sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala SMA se-Sumatera Selatan, diberikan tanggung jawab sebagai contoh dalam penerapan aplikasi ini.
Nasrul menjelaskan, pihak SMA/SMK lain akan diajak bila nantinya aplikasi ini dianggap berhasil dan efektif secara kualitas.
Baca Juga: Crisis Center Keuskupan Agung Palembang Bantu Pemerintah Hadapi Covid 19
Aplikasi ini, lanjut Nasrul, diharapkan dapat memfasilitasi adanya keseragaman sekolah-sekolah di Prov. Sumsel, supaya pembelajaran ini dapat terukur, dimonitor oleh kepala sekolah, dan diawasi oleh semua pihak.
Nasrul mengungkapkan, pelaksanaan belajar dari rumah akan berjalan sampai tanggal 25 April 2020. Hal tersebut mengikuti arahan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur Sumsel, dan Kepala Dinas Pendidikan Prov. Sumsel.
Baca Juga: Setelah Prabumulih, Kini Palembang Berpotensi Jadi Zona Merah
“Sampai saat ini, kita batasi sampai 25 April. Selanjutnya, kita lihat perkembangan. Kalau memang ini secara nasional masih mengkhawatirkan, kita tetap akan ikut arahan dari Dinas Pendidikan Prov. Sumsel,” pungkasnya.