Juan tidak merasa curiga pada mulanya karena barang memang dikirimkan kepadanya.
Namun, ketika pemilik toko membongkar isi kardus tersebut, ia pun terkejut melihat isi kardus ternyata dua batu bata dibungkus kertas di setiap kardus.
Mengetahui itu bukan masker, Juan mencoba menghubungi nomor pelaku bernama Frans tersebut.
Akan tetapi, nomor itu tak lagi aktif hingga akhirnya Juan menyadari jika telah menjadi korban penipuan.
Baca Juga: Hari Ini, Daop 1 Jakarta Kurangi Jam Operasional KA Jarak Jauh, Hanya 7 KA Per Hari
"Saya heran, kok batu bata? Orang ini salah kirim atau gimana? Tapi yang transaksi online sama saya ya si Frans itu. Beberapa kali saya telepon sampai hari ini tidak aktif. Saya minta aparat kepolisian segera memproses ini,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala SPKT Polrestabes Palembang , AKP Heri mengatakan, pihaknya kini sedang menelusuri keberadaan pemilik akun tersebut. Saat ini jajaran dari Satreskrim sedang melakukan penyelidikan,
Selain itu, Heri pun mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi online.
Baca Juga: Hari Ini, Daop 1 Jakarta Kurangi Jam Operasional KA Jarak Jauh, Hanya 7 KA Per Hari
"Sudah banyak laporan penipuan via medsos yang masuk ke kami. Hendaknya masyarakat jangan mudah percaya begitu saja, apalagi langsung menyetujui transfer sejumlah uang. Haris benar-benar dicek dulu, apakah akun jual-beli resmi atau palsu," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus tersebut terbongkar saat Juan membuat laporan di Polrestabes Palembang pada Selasa (7/4/2020).
Saat itu korban mengaku mengalami kerugian Rp 36,4 juta lantaran tertipu saat membeli ratusan kotak masker melalui media sosial.
Baca Juga: TikTok Sumbang Rp 100 Miliar Untuk Bantu Tangani Pandemi Covid-19 di Indonesia