Sonora.ID - Salah satu anggota Perantau Minang Peduli Bencana (PMPB), Juan Puncan Endrile (30) baru saja mengalami nasib naas.
Pasalnya dirinya menjadi korban penipuan online dari salah satu platfrom media sosial instagram.
Tidak tanggung-tanggung Juan merugi hingga Rp. 36,4 juta.
Baca Juga: Terkait Jenazah Pasien Covid-19, dr. Zen: Jangan Takut Berlebihan
Kronologi berawal saat dirinya hendak membeli ratusan boks masker yang hendak disalurkan kepada korban covid-19 di Sumatera Barat.
Juan pun menemukan sebuah akun penjual masker di platfrom media sosial istagram, karena terlihat sangat menyakinkan, akhirnya Juan membeli tanpa ragu..
Laki-laki berusia 30 tahun tersebut menerangkan, mulanya pada 4 April lalu, ia melihat iklan di media sosial yang menawarkan penjualan masker.
Baca Juga: Cuti Bersama Lebaran Digeser ke Desember 2020, Cek Selengkapnya di Sini
Kemudian, Juan memesan sebanyak 140 boks masker kepada pemilik akun bernama Frans dengan harga jual Rp 260 ribu per boks .
"Kami ada organisasi namanya Perantau Minang Peduli Bencana (PMPB). Saya salah satu anggotanya, kami ada sekitar 25 orang. Saat wabah Covid-19 ini, kegiatan kami membagikan masker ke sejumlah daerah di Indonesia dengan menggalang dana dari donatur maupun kantong pribadi,"kata Juan, Kamis (9/4/2020).
Korban juga menerangkan kepada pihak kepolisian bahwa, sebelum melakukan transaksi pembayaran korban sempat berkomunikasi melalui video call dengan sang pelaku.
Frans saat itu menurut Juan sedang bersama satu orang rekannya dan mengaku sebagai warga Tangga Takat, Seberang Ulu (SU) II, Palembang.
Baca Juga: Pengamat Kebijakan Publik Sarankan Masyarakat Pahami Status PSBB
Namun, saat akan ditemui oleh Juan, pelaku menolak dengan dalih takut dijebak, karena menduga korban adalah seorang anggota polisi.
"Saat tanggal 4 April itu, saya bilang ke Frans silahkan saja kirim paket masker itu ke toko pengiriman barang di Seberang Ulu I. Lagipula saat itu saya sedang di Sungai Lilin, Musi Banyuasin karena ada urusan. Uang Rp 36,4 juta sudah saya transfer kepada Frans" ujar korban.
Setelah uang ditransfer, Juan akhirnya datang ke toko pengiriman barang di mana masker dititipkan. Saat itu, ada tiga kotak kardus yang dititipkan di toko tersebut.
Baca Juga: Hari Ini, Daop 1 Jakarta Kurangi Jam Operasional KA Jarak Jauh, Hanya 7 KA Per Hari
Juan tidak merasa curiga pada mulanya karena barang memang dikirimkan kepadanya.
Namun, ketika pemilik toko membongkar isi kardus tersebut, ia pun terkejut melihat isi kardus ternyata dua batu bata dibungkus kertas di setiap kardus.
Mengetahui itu bukan masker, Juan mencoba menghubungi nomor pelaku bernama Frans tersebut.
Akan tetapi, nomor itu tak lagi aktif hingga akhirnya Juan menyadari jika telah menjadi korban penipuan.
Baca Juga: Hari Ini, Daop 1 Jakarta Kurangi Jam Operasional KA Jarak Jauh, Hanya 7 KA Per Hari
"Saya heran, kok batu bata? Orang ini salah kirim atau gimana? Tapi yang transaksi online sama saya ya si Frans itu. Beberapa kali saya telepon sampai hari ini tidak aktif. Saya minta aparat kepolisian segera memproses ini,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala SPKT Polrestabes Palembang , AKP Heri mengatakan, pihaknya kini sedang menelusuri keberadaan pemilik akun tersebut. Saat ini jajaran dari Satreskrim sedang melakukan penyelidikan,
Selain itu, Heri pun mengimbau kepada warga untuk lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi online.
Baca Juga: Hari Ini, Daop 1 Jakarta Kurangi Jam Operasional KA Jarak Jauh, Hanya 7 KA Per Hari
"Sudah banyak laporan penipuan via medsos yang masuk ke kami. Hendaknya masyarakat jangan mudah percaya begitu saja, apalagi langsung menyetujui transfer sejumlah uang. Haris benar-benar dicek dulu, apakah akun jual-beli resmi atau palsu," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus tersebut terbongkar saat Juan membuat laporan di Polrestabes Palembang pada Selasa (7/4/2020).
Saat itu korban mengaku mengalami kerugian Rp 36,4 juta lantaran tertipu saat membeli ratusan kotak masker melalui media sosial.
Baca Juga: TikTok Sumbang Rp 100 Miliar Untuk Bantu Tangani Pandemi Covid-19 di Indonesia