Jadi arti kalimat tersebut adalah kesamaan derajat dan status antara dua keluarga yang sama-sama kaya. Bukankah di Indonesia kita juga akrab dengan istilah bibit, bebet, bobot?
Kedua celah itulah yang berhasil dimanfaatkan para praktisi feng shui gadungan dengan baik. Caranya adalah dengan menagih pembayaran yang sangat tinggi ke salah satu pihak.
Makin tinggi biaya konsultasi yang mereka bayar, maka makun naik gengsi mereka di masyarakat.
Baca Juga: Ternyata Begini Kondisi Pintu Utama yang Ideal Menurut Pakar Fengshui
Sesama orang kaya tinggal berdekatan enggan bila pintu rumah mereka saling berhadapan. Alasannya, agar tidak kalah kaya.
Zaman dulu, ketika jalan raya masih sangat sempit, pintu utama yang saling berhadapan sedikit banyak masih memiliki efek feng shui tertentu.
Namun, saat ini, jalan-jalan yang memisahkan antar-rumah dibangun demikian lebat, apalagi jika di depan rumah masih ada pekarangan yang cukup luas.
Baca Juga: Pakar Fengshui Bongkar Beberapa Mitos Memilih Apartemen yang Ideal
Dengan demikian, pintu utama yang saling berhadapan seharusnya tak perlu dikhawatirkan lagi.