Sonora.ID - Memberikan pengaruh dan perubahan bagi seluruh sektor dalam kehidupan manusia, virus corona pun berdampak pada dunia pendidikan.
Tak main-main, akibat pemberlakuan school from home demi melindungi masyarakat Indonesia, tahun ini Indonesia tidak menerapkan Ujian Nasional atau UN sebagai penentuan kelulusan siswa SD, SMP, dan SMA.
Selain itu, virus corona juga berdampak pada sektor perturuan tinggi, pasalnya kelas yang harusnya dilakukan tatap muka pun harus dilakukan selalui digital.
Belakangan ini banyak juga netizen yang mengabadikan momen sidang skripsi onlinenya sebagai usaha dari perguruan tinggi untuk tidak menunda kelulusan mahasiswanya.
Baca Juga: Pemprov DKI Berikan Pendidikan Hingga Perguruan Tinggi lewat KJMU
Pasalnya, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Jawa Barat dan Banten pun sudah meminta perguruan tinggi untuk tidak menunda kelulusan mahasiswanya meski di tengah wabah corona seperti saat ini.
Hal tersebut disampaikan langsung ileh Kepada LPPT Jabar dan Banten, Prof. Uman Suherman agar perguruan tinggi tetap memberikan layanan pokok hingga bimbingan tugas akhir.
“Apalagi kalau memang ada yang mau lulus jangn sampai ditunda,” ungkapnya dalam web seminar pada hari Rabu kemarin.
Baca Juga: Bahas Pencegahan Radikalisme di Kampus, Wapres Temui Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa
Terkait dengan sistem dan instrument yang ada di dalamnya, pihaknya mengusulkan kepada pergurua tinggi untuk membuatnya serba digital.
Perguruan tinggi bisa membuat ijazah digital yang bisa digunakan oleh mahasiswa untuk melanjutkan jenjang pendidikan atau mencari kerja.
Pasalnya, jika ijazah tersebut baru bisa didapatkan pasca corona selesai, Uman menyatakan bahwa prosesnya akan membutuhkan waktu yang lama.
Baca Juga: Kisah Peduli Covid-19, Mahasiswa di Palembang Bagikan APD Gratis
Terkait dengan wisuda, pihaknya menegaskan bahwa wisuda hanyalah seremonial, yang terpenting adalah pernyataan mahasiswa lulus pada saat yudisium.
Pihaknya menyadari ada kesulitan dalam pengumpulan data di tengah pandemi virus corona ini, maka Uman pun menjelaskan bahwa ada data yang bersifat primer dan sekunder, dan dirinya menyarankan mahasswa untuk menggunakan yang memungkinkan.
Sehingga tidak ada lagi hambatan atau setidaknya bisa meminimalisir hambatan dalam pencapai kelulusan dari perguruan tinggi.
Baca Juga: Gubernur Sumatera Selatan, Izinkan Mahasiswa Pulang Kampung, Asalkan..