Banjarmasin, Sonora.ID - Persetujuan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Banjarmasin disambut baik oleh DPRD Kalimantan Selatan.
Ketua Komisi 4 DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Lutfi Saifuddin, menyatakan dukungannya dengan penerapan PSBB yang disetujui melalui surat resmi Kementerian Kesehatan RI tertanggal 19 April lalu.
Apalagi eskalasi kasus yang terkonfirmasi positif di ibukota provinsi mengalami peningkatan yang signifikan dari hari ke hari.
Penerapan PSBB diyakininya akan berhasil memutus mata rantai penyebaran Covid-19 selama ada komitmen yang jelas di masyarakat.
Baca Juga: Perkumpuan Pengusaha EO di Kalsel Gelar Aksi Sosial di Tengah Pandemi
Terutama dalam menaati aturan pemerintah untuk mengurangi intensitas kegiatan di luar rumah, apalagi berkumpul tanpa perlindungan diri.
"Harus ada komitmen bersama seluruh pihak dalam penerapan ini," tuturnya ketika ditemui Smart FM, Senin (20/04).
Sementara itu, komitmen dari pemerintah juga sangat diperlukan, seperti kepastian penyaluran bantuan kepada masyarakat yang terdampak karena hilangnya sumber penghasilan.
Baca Juga: 76 Terkonfirmasi, Kalsel jadi Wilayah Positif Corona Tertinggi di Pulau Kalimantan
Khususnya pekerja di sektor informal dan buruh lepas harian yang upahnya dibayar per pekerjaan yang diselesaikan.
Seperti diberitakan sebelumnya, PSBB Kota Banjarmasin telah disetujui oleh Kementerian Kesehatan RI.
Namun untuk resminya masih menunggu teknis pemberlakuan yang melibatkan instansi lintas sektor, seperti kepolisian, Dinas Perhubungan dan Satpol PP.
PSBB ini menjadi salah satu kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi dan pemerintahan pusat sebagai cara untuk mencegah penyebaran atau penularan virus corona.
Baca Juga: Ajukan Surabaya Raya Berlakukan PSBB, Gubernur Khofifah Kirim Surat ke Menteri Kesehatan
Langkah ini juga sebagai alternatif karena Indonesia tidak memungkinkan untuk dilakukan lockdown seperti yang dilakukan oleh beberapa negara lain.
DKI Jakarta adalah wilayah pertama yang diresmikan untuk melakukan PSBB, mengingat wilayah ini jugalah yang menjadi wilayah dengan kasus positif corona terbanyak di Indonesia.
Setelah DKI Jakarta, disusul dengan wilayah-wilayah yang ada di sekitarnya seperti Bogor, Bekasi, dan Depok.
Baca Juga: Makassar Siap Terapkan PSBB, Warga yang Berkerumun Bakal Disemprot Air