Sonora.ID - Kamu mungkin pernah melihat jerawat di suatu tempat selain wajahmu sebelumnya, di punggung misalnya. Tetapi apakah kamu pernah menemukan jerawat di Miss V?
Jerawat di area kewanitaan muncul karena penggunaan celana yoga yang ketat dan berkeringat, pakaian renang basah, dan pakaian yang memicu gesekan.
Seorang ahli kesehatan wanita Dr. Jessica Shepherd mengatakan benjolan di area Miss V kadang-kadang bisa normal jika benjolan itu telah berada di sana untuk waktu yang relatif lama dan tidak terasa sakit, atau menyebar di seluruh area. Namun benjolan itu disebut tak wajar ketika dalam kondisi tertentu.
"Benjolan yang dianggap abnormal adalah benjolan yang relatif baru setelah berhubungan seksual, benjolan terasa menyakitkan, atau memiliki nanah maupun beberapa jenis cairan dari," jelas Shepherd sesuai dilansir dari Teen Vogue, Selasa (21/4/2020).
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Miss V Basah, dari Cairan Alami Hingga Infeksi
Meskipun benjolan di Miss V jauh lebih tersembunyi daripada yang ada di bagian tubuh lain (seperti wajah), itu tidak berarti mereka tidak pantas mendapatkan tingkat perawatan yang sama.
"Miss V yang sehat membutuhkan perhatian higienis yang sama dengan bagian tubuhmu yang serupa dengan cara kita merawat wajah kita," kata Shepherd.
1. Jangan memencet jerawat
Ini merupakan peringatan yang sama untuk segala jenis jerawat, tapi itu bahkan lebih penting ketika mereka berada di daerah Miss V. Menurut Dr. Shepherd, meletusnya jerawat dapat menyebabkan infeksi di area tersebut dan menyebabkan masalah yang lebih serius.
2. Jaga agar area Miss V tetap kering
Keringat adalah salah satu penyebab utama jerawat pada Miss V, jadi pastikan kamu mengganti pakaian yang lembab atau berkeringat dan jaga daerah sekering mungkin — dan itu termasuk pakaian renang basah.
3. Hati-hati dengan hair removal
Jika kamu memilih untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan, penting untuk melakukannya dengan cara yang benar.
"Untuk pencegahan, sangat membantu untuk menghilangkan rambut yang menyebabkan tumbuh ke dalam garis bikini yang menyebabkan jerawat yang menyakitkan," kata Dr Michele Farber dari Schweiger Dermatology.
Jika kamu berencana untuk melakukan waxing, pastikan area tersebut bersih sebelumnya, dan lakukan pengelupasan rambut setelah waxing untuk menghindari rambut yang tumbuh ke dalam.
Aturan praktis lain yang penting? Setiap alat yang digunakan pada tubuh Anda setiap hari perlu dibersihkan secara teratur. Kamar mandi bisa menjadi tempat penyimpanan bakteri, jadi sangat penting untuk membersihkan atau mengganti barang-barang kamar mandi setiap minggu.
Baca Juga: Usai Melahirkan, Terapkan Trik Ini Agar Miss V Kembali Seperti Remaja
4. Cari bahan-bahan seimbang pH yang tidak mengiritasi
PH vagina yang sehat adalah antara 3,5 dan 4,5, dan cobalah mencari produk dalam kisaran yang sama. Sabun antibakteri cenderung memiliki tingkat pH antara 9 dan 10, jadi sebisa mungkin teliti dalam memilih.
Produk biasanya akan mencantumkan level pH pada kemasan. Hindari segala sesuatu yang terbuat dari sulfat, gliserin, paraben, ftalat, gluten, kedelai atau susu, dan tetap gunakan produk alami jika Anda bisa.
5. Gunakan kompres hangat
Gunakan kain lap basah yang hangat untuk membantu mengurangi iritasi.
"Pertama-tama coba rendam atau berikan panas pada jerawat yang tumbuh di vagina selama beberapa hari," saran Dr. Ross.
"Jika tidak hilang atau ukuran jerawat semakin membesar, Anda mungkin ingin mengunjungi penyedia layanan kesehatan. Jika Anda mengalami ruam, demam, atau rasa sakit, Anda juga ingin memeriksakan diri ke profesional."