Sonora.ID - CEO Ruang Guru Belva Devara telah mengeluarkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi terkait pengunduran dirinya sebagai Stafsus Milenial Presiden.
Pengunduran diri yang dilakukan Belva melalui Instagram pribadinya @belvadevara ini pun mendapatkan apresiasi dari Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi Rachland Nashidik.
Ia mengatakan jika pengunduran dirinya ini memberikan kesan yang baik dan penuh tanggung jawab.
Bahkan Rachland Nashidik menyebutkan keputusan Belva merupakan bukti etika publik masih memiliki tempat terhormat di bangsa ini.
Baca Juga: Kronologi Polemik yang Bikin Belva Devara Mundur dari Jabatan Stafsus Jokowi
“Bagus! Ini memberi kesan baik dan bertanggung jawab bagi dirinya," ungkap Rachland Nashidik.
"Kini kita bisa bilang bahwa etika publik masih memiliki tempat terhormat di republik ini," tegasnya.
Terkait pengunduran diri CEO Ruang Guru itu, Rachland Nashidik berharap permohonan pengunduran dirinya tersebut dapat dikabulkan.
"Saya harap Pak Jokowi juga memberi teladan dengan mengijinkan pengunduran dirinya," ungkap Rachland Nashidik.
Baca Juga: Belva Delvara Resmi Mengundurkan Diri Dari Staf Khusus Presiden Jokowi
Dirinya berkomentar yang harus dilakukan Jokowi saat ini adalah membatalkan kemitraan Ruang Guru ataupun aplikator lainnya dalam proyek pelatihan online pada Kartu PraKerja.
"Dan yang lebih penting: membatalkan proyek pelatihan online yang tak relevan saat ini dan cuma menguntungkan perusahaan platform digital," tegasnya.
Sebab menurutnya, anggaran Rp 5,7 triliun untuk pelatihan online yang dianggarkan dalam total proyek Kartu PraKerja senilai Rp 20 triliun itu bisa dialihkan ke yang lebih penting sekarang ini.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Kembali Sebar 17.890 Masker ke Pasar Tradisional
Seperti pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang terdampak virus corona misalnya.
"Lebih baik alihkan dananya jadi BLT agar rakyat bisa belanja kebutuhan hidup sehari-hari dan multiplier effect-nya (pengaruh berantai) menggerakkan ekonomi," jelas Rachland Nashidik.
Ia menilai jika program kemitraan dengan Ruang Guru atau aplikator lainnya tetap dilakukan, maka sama hal nya sebagai ‘akal-akalan’.
"Mundur dari stafsus tapi Ruang Guru dipertahankan sih namanya akal-akalan," tutupnya.
Baca Juga: Iuran BPJS Kembali Normal, Kelas III Mulai April Ini Bayar Rp 25.500