Sonora.ID - Otoritas Pemerintah India membatalkan setengah Juta pesanan alat rapid test Covid-19 dari China.
Menurut pemerintah negara India, beberapa alat bahkan tak layak pakai alias rusak dan sisanya tidak memiliki akurasi yang tepat.
Bahkan pemerintah pusat New Delhi juga melakukan penarikan pada sejumlah alat rapid test di negaranya.
Baca Juga: 8 Kasus Transmisi Lokal, Warga Tiga Banjar di Bangli akan Menjalani Rapid Test
Atas tuduhan tersebut China membantah bahwa alat rapid test yang dikirimkan sama sekali tidak akurat.
China bahkan menyebutkan bahwa dengan adanya rapid test, dapat mengetahui jumlah skala infeksi disebuah daerah atau area tertentu.
"Kualitas produk medis yang diekspor dari Tiongkok diprioritaskan."
Baca Juga: Rapid Test di DKI Jakarta Masih Terus Dilaksanakan Di 6 Wilayah
"Tidak adil dan tidak bertanggung jawab bagi individu-individu tertentu untuk menyebut produk-produk Cina sebagai 'kesalahan' dan melihat masalah dengan prasangka pre-emptive," kata juru bicara kedutaan besar China, Ji Rong pada Selasa (28/4/2020).
Sejatinya rapid test tidak bisa digunakan untuk menguji positif tidaknya tubuh seseorang yang diserang oleh virus corona.
Dewan Penelitian Medis India (ICMR) juga sempat menolak pemerintah India membelit alat rapid test tersebut.
juga mengaku sudah mengetes pasien positif Covid-19 dengan alat itu, namun hasilnya justru negatif antibodi.
Alat rapid test itu juga dinilai gagal dalam pemeriksaan kualitas oleh ICMR.
"Hasilnya menunjukkan variasi yang luas dalam sensitivitas mereka," kata ICMR pada Senin.
Baca Juga: Tarif Rapid Test Covid-19 Bervariatif, KKPU Pusat Lakukan Penelitian
Pada Senin lalu, masalah ini semakin rumit setelah pengadilan tinggi Delhi membatasi harga tes dan mengatakan bahwa pemerintah telah membayar lebih.
Namun pemerintah mengatakan bahwa negara tidak akan kehilangan uang sepeserpun meski membatalkan pesanan itu.
Sebab pemerintah belum membayar lunas dan membatalkan semua pengiriman.
China telah menjadi produsen dan pengekspor peralatan medis dan peralatan APD selama wabah Covid-19 menjangkiti dunia.
Sebelumnya, China menghadapi banyak keluhan dari beberapa negara tentang masker yang rusak dan APD dengan kondisi serupa.
Hingga Jumat (1/5/2020) India mencatat 34.863 kasus infeksi corona. Ada 1.154 orang meninggal dunia dan 9.068 yang sembuh.
Baca Juga: 211 PMI Dikarantina, Pemkab Tabanan Sediakan 600 Alat Rapid Test
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul India Batalkan Pesanan Alat Rapid Test dari China karena Dianggap Rusak dan Akurasi Rendah.