Rahman menambahkan jumlah dana yang akan diberikan untuk pembelian kouta internet akan diatur oleh pihak sekolah. Penggunaannya diharapkan untuk belajar online, bukan bermain game.
"Sebenarnya kalo guru masih bisa hadir di sekolah, kouta bukan jadi persoalan krusial karena hampir semua sekolah di Makassar memiliki wifi. Persoalannya ini kita sudah PSBB, jadi saya sudah hentikan guru datang ke sekolah," ujarnya belum lama ini.
Baca Juga: Hasil Ujian SD dan SMP Diumumkan Melalui Media Sosial
Pembelajaran dengan memanfaatkan media komunikasi dalam jaringan sebelumnya dikeluhkan orang tua siswa. Dinilai menambah beban biaya membeli pulsa untuk data internet.
Seperti yang dialami Aisyah warga jalan pannampu, kecamatan Tallo. Dia mengaku menyiapkan biaya tambahan untuk membeli pulsa internet.
Hal ini cukup memberatkan ditengah pendapatan yang menurun akibat pandemi virus corona.
Baca Juga: Disdikpora Buleleng Lakukan Evaluasi Selama Belajar di Rumah