Kesaksian ABK RI di Kapal China yang 'Dianaktirikan', Hingga 'Makan Umpan' Ikan

8 Mei 2020 15:10 WIB
Kesaksian ABK Indonesia yang 'dianaktirikan'
Kesaksian ABK Indonesia yang 'dianaktirikan' ( YouTuBe MBC)

Sonora.ID - Kisah pilu yang dirasakan oleh ABK asal Indonesia di Kapal China yang viral di media sosial akhir-akhir ini terus menyita perhatian.

Lima orang anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal milik China Long Xing 629 kali ini memberikan kesaksiannya saat diwawancarai oleh tim BBC News Indonesia.

Mereka dan sembilan ABK lainnya, yang kini berada di Busan, Korea Selatan, dijadwalkan akan pulang ke Indonesia hari ini Jumat (8/5/2020).

Dilansir dari kompas.com, salah satu ABK yang berinisial BR mengatakan jika ia dan rekannya tak kuasa untuk bekerja dengan sistem kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan kapal ikan berbendera China tersebut.

Baca Juga: Kisah Pait ABK Indonesia, Makan 'Umpan Ikan' & Minum Air Laut

"Bekerja terus, buat makan (hanya dapat waktu) sekitar 10 menit dan 15 menit. Kami bekerja mulai jam 11 siang sampai jam 4 dan 5 pagi,"

"Setiap hari begitu," ujarnya dalam wawancara melalui video online, Kamis (7/5/2020).

ABK lain yang berinisial MY (20) juga mengatakan hal yang sama.

Dirinya mengakui jika ia sering kali tidur hanya tiga jam dalam sehari, sisanya ia habiskan untuk mengejar target mencari ikan.

"Kalau kita ngeburu kerjaan (mencari ikan), kadang kita tidur cuma tiga jam," ungkapnya.
Kapten kapal tersebut, rupanya telah menargetkan para ABK Indonesia untuk mencapai target tertentu dalam setiap harinya.

Baca Juga: 43 ABK KM Lambelu di Makassar Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Bahkan dirinya pun tak bisa berkutik akan tekanan kerja tersebut.

"Mau protes, susah sekali, kita di tengah laut," kata BR.

Dalam kesaksiannya, RV (27) pria asal Ambon Maluku mengatakan jika kontrak kerja para ABK Indonesia dengan kapal ikan tersebut tak sama sekali mengatur soal jam kerja.

Dirinya baru mengetahui setelah berada di tengah lautan.

"Tidak tertulis soal jam kerja, jadi baru diatur oleh kapten kapal saat di laut," ujar RV.

Baca Juga: Nekat Mudik, 20 Penumpang Gelap Terpaksa Diturunkan di Tengah Laut

Meski telah bekerja dengan sangat keras, sejumlah ABK itu mengaku jika gaji mereka ada yang belum dibayarkan oleh perusahaan kapal ikan.

Yang semakin ironis, ABK asal Indonesia tersebut ternyata diperlakukan tak layak dalam hal jatah makanan.

Kisah tersebut diceritakan oleh ABK asal Makassar, Sulsel NA (20) yang merasa ‘dianaktirikan’.

Menurutnya, ABK yang bukan dari Indonesia selalu mendapat jatah makan yang bergizi ketimbang ABK asal Indonesia.

"Kita dibedain dengan orang dia." ucap NA.

Baca Juga: Sebanyak 106 ABK KM Lambelu di Makassar Jalani Tes Swab Kedua

Disebutkan, dalam kapal ikan itu, awalnya ada 20 ABK WNI dan sekitar enam orang ABK asal China.

“Air minumnya, kalau dia minum air mineral, kalau kami minum air sulingan dari air laut," ungkap NA. "Kalau makanan, mereka makan yang segar-segar...," kata NA.

ABK lain KR (19) asal Manado menambahkan jika tak jarang ABK asal Indonesia selalu diberi makan ikan yang biasa dijadikan umpan ikan di laut.

"Mereka makan enak-enak, kalau kami sering kali makan ikan yang biasanya buat umpan itu." ucap dia.

Baca Juga: Kabar Baik, Kondisi Kru KM Lambelu yang Positif Covid-19 Terus Membaik

Diketahui sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah mengumumkan jika tiga ABK asal Indonesia yang meninggal dunia telah dilarungkan ke laut, sedangkan satu lagi masih dalam fasilitas kesehatan di Busan.

Indonesia sendiri telah meminta pemerintah China untuk menyelidiki kasus ini dan meminta perusahaan kapal dari para ABK Indonesia bekerja untuk bertanggung jawab.

Aparat keamanan di Korea Selatan pun masih mendalami dan menyelidiki kasus yang menimpa para ABK Indonesia tersebut.

Baca Juga: 30 ABK KM Lambelu Positif Covid-19 Dilarikan ke RS, Sebagian Besar OTG

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah ABK Indonesia di Kapal China, Tidur Hanya 3 Jam dan Makan "Umpan Ikan".

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm