“Awalnya, hanya 6 bed, kini ditambah 34 bed lagi sehingga jadi total 40 bed," jelasnya.
Dijelaskan Bagus Darmayasa bahwa, Ruang Isolasi Covid-19 ini dibangun di Gedung Layanan Penyakit Kanker seluas 40 are dari total 3 hektare areal RS Bali Mandara.
Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 3 miliar. Dari jumlah itu, Rp 400 juta dipakai khusus menata ruangan, sementara sisanya Rp 2,6 miliar untuk pengadaan peralatan hingga estimasi biaya perawatan 40 pasien Covid-19 selama 1 bulan.
Baca Juga: Meski Sudah Punya Alat PCR, RS Pertamina Balikpapan Butuh Pelatihan untuk Penggunaannya
Menurutnya, RS Bali Mandara menyiapkan 60 tenaga medis untuk mengawal layanan Ruangan Isolasi Covid-19 dengan estimasi 40 pasien. Termasuk di dalaman 1 dokter ahli penyakit paru, 7 dokter anastesi, dan 3 dokter umum.
Bagus Darmayasa menyebutkan, gagasan cepat menyulap Gedung Layanan Penyakit Kanker menjadi Ruang Isolasi Covid-19 ini karena situasi pandemi Corona yang tidak bisa diperkirakan. Peralatan medis di Ruang Isolasi Covid-19 RS Bali Mandara saat ini pun sudah siap semua.
Peralatan ventilator yang awalnya ada 2 unit, juga sudah ditambah 2 unit lagi dari bantuan Singapura. Bahkan, pemerintah Singapura membantu untuk memandu secara online tim medis RS Bali Mandara tentang cara penggunaan peralatan ventilator.
Baca Juga: Pemprov Jatim Terima Bantuan Pemerintah Pusat untuk Bangun RS Darurat Covid-19