“Jadi di kondisi seperti saat ini, kalau dianggap seperti rumah tahanan, maka cabin fever inilah yang bisa terjadi,” tambah Novita menekankan.
Dalam penjelasannya, Novita juga menyebutkan bahwa gejala dari Cabin Fever ini adalah munculnya kegelisahan, mudah tersinggung, turunnya motivasi, sulit berkonsentrasi, pola tidur tidak teratur, sulit bangun dari tidur, sulit percaya pada orang sekitar, dan merasa sedih atau depresi dalam waktu lama.
Meski demikian, Novita menyatakan bahwa hal ini wajar dan biasa dialami oleh masyarakat, dan bisa disembuhkan ketika orang-orang tersebut bisa berdamai dengan keadaan.
Baca Juga: Jangan Abaikan Kesehatan Psikis di Tengah Wabah Covid-19, Ini Tips Hindari Stres A la Psikolog
“Kalau kita beradaptasi dengan normalitas yang baru ini, kita bisa berdamai dan menerima keadaan, itu adalah kuncinya,” ungkap Novita.
Dalam menghadapi virus corona yang masih terus mewabah di Indonesia, pihaknya pun menekankan bahwa yang terpenting bukanlah melawan tetapi justru menjadikan corona sebagai teman untuk bisa dikenali dengan baik.
“Dalam psikologi yang nomor satu bukan melawan virus corona, karena tak perlu dilawan tapi justru kita perlu mengajak berteman dan kenali dia,” sambungnya.
Pasalnya, dengan mengenal virus corona, masyarakat menjadi lebih mampu untuk menerima keadaan dan tahu cara menjaga tubuh agar tidak terinfeksi corona.
Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua Terhadap Anak di Tengah Wabah Corona