Sonora.ID - Belakangan ini viral di media sosial facebook soal seorang kakek yang diketahui bekerja sebagai seorang pemulung.
Kakek tersebut diketahui bernama Abah Tono, dan mengaku hanya berpenghasilan sebesar Rp. 2000 perharinya.
Usai viral dimedia sosial, tetangga yang sekaligus kepala desa tempat Tono tinggal merasa geram dan membongkar semua fakta tentang Abah Tono.
Baca Juga: Meski Pandemi Covid-19, Sumut Tetap Jalankan Proyek LRT Mebidangro
Menurut penuturan Kepala Desa Pangaubam, Kampung Babakan Sonari, RT 02, RW 07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Enep Rusna apa yang disampaikan oleh Abah Tono adalah sebuah kebohongan.
Bahkan di kompleks tempat tinggalnya rumah Abah Tono menjadi rumah yang paling tinggi.
"Saya dengan pa Tono satu RT, satu RW dan kebetulan saya sebagai kepala desanya, (terkait video viral) itu jauh dari kenyataanya," ujar Enep, di dekat rumah Tono.
Baca Juga: Aplikasi Zoom Dinilai Tidak Aman, WhatsApp Tawarkan Alternatif Baru untuk 50 Peserta
Enep memaparkan, di media sosial Tono mengaku pendapatan Rp 1.500-2.000, secara logika tidak masuk akal, yang minta-minta jarang dikasih ratusan rupiah, orang yang ngasih kebanyakan seribu- dua ribu rupiah.
"Dia (Tono) bilang yang ngasih ada yang Rp 15 ribu- Rp 20 ribu, terus kalau dia jual dus sepuluh kilo saja sudah Rp 20 ribu. Jauh dari kenyataan (pengakuan) pendapatannya," kata Enep.
Sementara untuk harta tidak bergerak menurut penuturan Enep, Abah Tono memiliki rumah yang tinggi menjulang.
Rumah tingkat tiga tersebut dimiliki Abah Tono tanpa berhutang. Rumah tersebut kabarnya masih dalam tahap pembangunan namun telah rampung 75%.
Baca Juga: Sosok Dewi Kumari, Manusia Setengah Dewi yang Masih Disembah Warga Nepal
"Itu lebih dari cukup, bikin rumah tiga lantai, dengan penghasilan segitu masa bisa, kenapa saya saja tidak bisa," ujarnya, sambil tersenyum.
Sementara untuk kebutuhan makan Abah Enep, telah dicukupi oleh kedua anaknya yang telah bekerja.
Selain itu Abah Tono juga mendapatkan bantuan dari orang derawan yang tiap bulannya diterima kakek tersebut.
Baca Juga: 22 Desa Di Klungkung, Tetap Lakukan Pilkel Serentak di Tengah Pandemi Covid-19
"Tapi kalau bilang dia tidak makan, tetangga juga geram, merasa dipermalukan oleh beliau, kan dosa pa kalau ada orang atau tetangga yang sampai gak makan," ucap Kepala Desa Pangaubam
Menurut Enep, perabotan dalam rumahnya juga lumayan, mulai dari kursi hingga lemari.
"Dia juga memiliki dua motor, kalo tidak salah, anaknya satu dia satu," ucapnya.
Sebelumnya viral di media sosial Facebook kemudian booming di media sosial twitter seorang kakek yang hanya berpenghasilan Rp. 1500- Rp. 2000 perharinya.
Abah Tono sebelumnya mengaku hanya dapat membeli air dan juga kerupuk untuk menganjal perut.
Baca Juga: Penerimaan BLT Kabupaten Diharapkan Tepat Sasaran, 10.430 KK Sudah Terdata
Usai videonya viral di media sosial keluarga Abah Tono menutup diri dari masyarakat karena merasa malu dengan perlakukan Abah Tono.
Pintu pagar rumahnya tertutup rapat untuk para tetangga dan orang luar.
Anak-anak dari Abah Tono juga telah meminta maaf atas apa yang dikatakan dan dilakukan oleh ayahnya hingga viral di media sosial.
Baca Juga: Di tengah Pandemi Covid-19, Para Altet di Imbau Tak Berlatih di Outdoor
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Viral Ngaku Penghasilannya Sehari hanya Rp 2.000, Ternyata Rumah Bah Tono Tiga Lantai