Tri Anna mengungkapkan, warga binaannya memiliki dua kelompok tadarus. Kelompok satu, diisi oleh 30 hingga 36 warga binaan yang berada di tingkat mahir. Sementara, sisanya berada di kelompok dua.
Setiap pagi dari pkl. 09.00 hingga 12.00, lanjut Tri Anna, kegiatan tadarus diperdengarkan ke seluruh kamar dengan menggunakan mikrofon.
"Supaya bisa di kamar mendengarkan teman-temannya yang bertadarus," ujarnya.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Lapas Perempuan Palembang Lakukan Langkah Antisipasi
Menurut Tri Anna, kegiatan tadarus tahun lalu, diselingi dengan tausiyah oleh ustadz atau ustadzah yang didatangkan ke Lapas Perempuan Palembang.
"Tapi, karena kondisi ini, jadi kita bulatkan ke tadarus," ungkapnya.
Di akhir perbincangan, Tri Anna berpesan kepada masyarakat, untuk tetap tinggal di rumah.
"Seperti kami menjaga anak-anak kami untuk keluar masuk lapas ini, termasuk di persidangan, dan lain-lain," pungkasnya.
Baca Juga: Lapas Lowokwaru Kota Malang Beri Bantuan Sembako dan Masker ke Masyarakat