Jokowi Resmi Perkenalkan PCR Test Kit dan Obat Corona Buatan Indonesia

20 Mei 2020 18:30 WIB
Jokowi 'Resmi Perkenalkan' PCR Test Kit & Obat Corona Buatan Indonesia
Jokowi 'Resmi Perkenalkan' PCR Test Kit & Obat Corona Buatan Indonesia ( )

Sonora.ID - Sebanyak 55 produk konsorsium hasil riset dan inovasi untuk percepatan penanganan Covid-19 yang merupakan hasil karya anak bangsa, Rabu (20/5/2020) resmi diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta.

Peluncuran ini bertajuk "Kebangkitan Inovasi Indonesia" yang bertepatan dengan momentum Hari Kebangkitan Nasional yang turut menandai kebangkitan bidang sains dan teknologi nasional, utamanya di bidang kesehatan.

Produk-produk yang berkaitan dengan upaya percepatan penanganan Covid-19 tersebut merupakan hasil kolaborasi triplex helix antara Pemerintah, Industri dan dunia Pendidikan.

Baca Juga: Dilantik Presiden Jokowi Jadi KSAL, Berikut Ini Profil Yudo Margono

Produk itu antara lain RT-PCR "test kit", Rapid Diagnostics Test IgG/IgM, Emergency Ventilator, Imunomodulator, terapi plasma convalescent, unit laboratorium bergerak dengan 'biosafety level' (BSL) 2, Kecerdasan Buatan Pendeteksi Covid-19 dari hasil sinar-X, Robot Medis dan Penyinaran UV, serta Air Purifying Respirator'.

"Dunia sedang beradu cepat dalam menangani wabah Covid-19. Kita harus menjawabnya dengan inovasi dan karya-karya nyata yang konkret. Ini adalah momentum baru bagi kebangkitan bangsa. Ini adalah momentum baru kebangkitan bidang sains dan teknologi kita, khususnya di bidang kesehatan," ujar Presiden dalam sambutannya.

Baca Juga: Andre Rahardian: Percepatan Penanganan Covid-19 Dilakukan Dengan Menempatkan Relawan di Setiap RT Yang Berada di Seluruh Indonesia

Bio Farma sebagai induk holding BUMN Farmasi, meluncurkan produk lifescience, berupa Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

RT-PCR yang Bio Farma hasilkan, merupakan hasil kolaborasi dalam nuansa kegotong-royongan dalam Gerakan Indonesia Pasti Bisa dalam Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 (TFRIC19) sub Group task force Rapid Test Diagnosis berbasis quantitative polymerase chain reaction (qPCR) yang dimotori oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi,  Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional RI Bambang Brodjonegoro mengatakan dalam keadaan wabah pandemi COVID-19 Kemenristek, BRIN ingin menjadi bagian dari solusi penanganan wabah ini, riset dan inovasi berperan penting dalam menanggulangi wabah ini.

Baca Juga: Andre Rahardian: Percepatan Penanganan Covid-19 Dilakukan Dengan Menempatkan Relawan di Setiap RT Yang Berada di Seluruh Indonesia

Oleh karena itu sejak awal Maret 2020 Kemenristek/BRIN menjadi solusi penanganan telah membentuk konsorsium yang beranggotakan Kementerian, Lembaga Pemerintah, Perguruan Tinggi  dan Industri.

“Saya berharap produk-produk riset dan inovasi yang hari ini diluncurkan dapat menandai kebangkitan inovasi Indonesia. Sebagai kordinator Riset dan Inovasi Nasional, Kemeristek / BRIN selalu mendorong berbagai lahirnya inovasi bangsa Indonesia yang memberikan dampak yang luas bagi masyarakat”, ujar Bambang.

Bambang menambahkan, Kegiatan dalam konsorsium yang berkaitan Covid19 ini, akan berkaitan dengan empat aspek penelitian yaitu ; Pencegahan, Screening dan Diagnosis, pengembangan obat dan terapi serta pengembangan alat kesehatan dan alat pendukungnya.

Baca Juga: Andre Rahardian: Percepatan Penanganan Covid-19 Dilakukan Dengan Menempatkan Relawan di Setiap RT Yang Berada di Seluruh Indonesia

Direktur Pemasaran, Penelitian dan Pengembangan 1 Bio Farma, Sri Harsi Teteki mengatakan Produk Bio Farma berupa RT-PCR kit masuk dalam kategori Screening dan diagnosis, yang memiliki fungsi untuk mendeteksi virus Sars Cov2 penyebab Covid-19 yang merupakan gold standar dalam pemeriksaan Covid19.

“Bio Farma tergabung dalam Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk Penanganan COVID-19 sub Group task force Rapid Test Diagnosis berbasis quantitative polymerase chain reaction (qPCR) (TFRIC19) bersama Nusantics dan BPPT dan mendapatkan dukungan dari Gerakan Indonesia Pasti Bisa. Tugas dari Bio Farma adalah untuk melakukan validasi, regristrasi, produksi dan juga distribusi. produk ini merupakan hilirisasi dari peneltian yang merupakan hasil kolaborasi dan inovasi, dan pada tanggal 5 Mei 2020, sudah mendapatkan Nomor Izin Edar dari Kementerian Kesehatan.”, ujar Sri Harsi.

Baca Juga: Penerima Kartu Prakerja Mencapai 680.000 Orang, Setengah Diantaranya Telah Menerima Insentif Pasca-Pelatihan

Untuk tahap awal, RT-PCR ini, akan diproduksi sebanyak 100 ribu kit, sampai dengan akhir Mei 2020. Dan jumlah tersebut akan di donasikan kepada BNPB untuk kemudian didistribusikan kepada laboratorium yang berada di 45 lokasi.

Setelah pendonasian selesai, maka akan dilkukan tahap komersialisasi.

Sampai dengan saat ini, sudah 16 lab yang menerima donasi dari Bio Farma, berdasarkan rekomendasi dari BNPB dan Kementerian Kesehatan berdasarkan peta epidemiologi dengan prinsip 3T (Tepat Laboratorium, Tepat Jumlah dan Tepat Waktu). Hal lain yang harus terpenuhi dari laboratorium  adalah sudah memenuhi standar teknis antara lain, memiliki fasilitas Bio Safety Level (BSL) 2, PCR Open System, dan sudah pernah melakukan analisa sampel Covid-19.

 Baca Juga: Andre Rahardian: Percepatan Penanganan Covid-19 Dilakukan Dengan Menempatkan Relawan di Setiap RT Yang Berada di Seluruh Indonesia

Keunggulan yang dimiliki dari RT PCR ini adalah memiliki spesifiksitas yang tinggi hampir 100% untuk mendeteksi Covid19 karena didesain oleh target gen sesuai sequence virus yang ada Indonesia.  Keunggulan kedua RT PCR ini didesain untuk open system PCR sehhingga bisa digunakan dimesin PCR manapun.

Keunggulan berikutnya adalah sudah menerapkan GDP (Good Distribution Process) sesuai dengan Rekomendasi dari WHO, dimana dalam pengantaran suhunya mengikuti prinsip sistem rantai dingin/cold chain system, seperti distribusi vaksin pada umumnya dan yang tidak kalah penting, adalah harga yang ditawarkan saat komsersialisasi, akan terjangkau.

Baca Juga: Dilantik Presiden Jokowi Jadi KSAL, Berikut Ini Profil Yudo Margono

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm