Namun, disisi lain pemerintah justru bersikap lemah dalam menghadapi masyarakat yang berkumpul di pusat perbelanjaan dan bandara.
Hal itu menjadi pertanyaan besar bagi Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas.
"Yang menjadi pertanyaan mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid, tapi tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, mal, bandara, kantor dan pabrik?" kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/5/2020).
Perbedaan sikap pemerintah itulah yang dinilai Anwar sebuah ironi yang sulit diterima akal sehat.
"Hal demikian tentu saja telah mengundang tanda tanya di kalangan umat apalagi melihat pihak pemerintah dan petugas tahunya hanya melarang dan itu mereka dasarkan kepada fatwa MUI," ujarnya.
Baca Juga: Fatwa MUI: Salat Idul Fitri Bisa Dikerjakan di Rumah, Ini Ketentuannya
Menurut Anwar, jika pemerintah bersikap tegas dengan tidak berkerumun di masjid maupun mall, ia yakin masyarakat bisa menerima.
Anwar meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakannya dengan benar serta menegakkan aturan dengan tegas.
"Pemerintah harus bisa mengevaluasi kebijakan dan tindakannya yang ada selama ini, kemudian membuat aturan yang jelas serta memberikan perlakuan yang sama untuk semuanya," ujar Anwar.
"Sehingga semua elemen masyarat dapat dengan ikhlas menerimanya, benar-benar hormat serta tunduk dan patuh kepada ketentuan yang ada dengan sebaik-baiknya," tutur dia.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Corona, Ketua MUI Palembang: Pembayaran Zakat Bisa Dipercepat
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Mahfud MD Beri Jawaban Atas Kekecewaan MUI Soal Masjid Ditutup Tetapi Mall Tetap Dibuka