Selain itu juga untuk membantu kinerja rumah sakit rujukan yang daya tampungnya terbatas karena terus bertambahnya pasien bergejala yang dirawat.
Kendati demikian, Ibnu berharap grafik kasus positif Covid-19 di Kota Banjarmasin yang sudah mencapai angka 205 per tanggal 21 Mei lalu dapat segera melandai.
Optimalisasi penurunan kasus diharapkan dapat terwujud selama masa perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah masuk tahap ketiga dan berlaku hingga 31 Mei mendatang.
Ia mengakui jika beberapa waktu terakhir memang terjadi ledakan jumlah kasus positif, yang merupakan dampak dari masifnya hasil penelusuran dan pelacakan yang dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19.
Baik melalui metode rapid test yang dilanjutkan dengan tes swab menggunakan metode PCR, ataupun menelusuri adanya kontak erat penderita dengan pasien yang masuk dalam klaster-klaster yang ada saat ini.
Baca Juga: Gawat! Akibat Pandemi Covid-19, Stok Darah di PMI Banjarmasin Kosong