Oleh sebab itu dalam merayakan 1 Syawal kali ini ia mengimbau dengan sangat agar silaturahmi dilakukan secara online.
“Apalagi besok itu sudah perpekan, biasanya saat perpekan itu pasar-pasar tradisional itu padat. Maka minggu kemarin kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pemda dan pengelola pasar agar pasar tradisional itu di-manage dengan aman sehingga perdagangan bisa tetap jalan tapi orang tidak berkerumun,” kata Khofifah.
Dengan tetap memperhatian ketat protokol kesehatan, ia berharap agar masyarakat tetap bisa terjaga dari penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Lontong Balap Kranggan Surabaya, Kuliner yang Bertahan Saat Pandemi
Gubernur dan Wagub Tak Gelar Open House
Selain menganjurkan untuk bersilaturahmi secara online saja, Gubernur Khofifah juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menggelar open house sebagaimana dilakukan pada Hari Raya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya open house saat lebaran Idul Fitri dilakukan di Gedung Negara Grahadi dan juga di kediaman pribadinya di kawasan Jemursari. Akan tetapi khusus tahun ini karena sedang pandemi Covid-19 maka open house ditiadakan untuk mencegah kerumunan.
"Setiap kerumunan punya potensi penularan virus. Maka di 1 Syawal 1441 H ini silaturahmi secara online saja. Di Grahadi juga kami pastikan tidak akan ada open house seperti tahun lalu. Saya tidak melakukan open house, baik di Grahadi maupun di kediaman pribadi," tegas Khofifah.
Sebab biasanya saat open house masyarakat Jatim dari banyak daerah datang ke Grahadi dan melakukan halal bi halal. Mereka bisa datang bahkan dari pelosok Jawa Timur.
"Pak Wagub juga begitu. Kami sepakat tidak menggelar open house," pungkasnya.
Ia mengajak seluruh warga Jatim untuk sama-sama berdoa agar badai Covid-19 bisa cepat berlalu dan semua aktivitas bisa kembali normal seperti sebelum terjadi pandemi.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Akan Kembali Lakukan Rapid Test Massal di Beberapa Wilayah