Sonora.ID - Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah dan belum menunjukkan tanda-tanda berakhirnya pandemi ini. Kita harus tetap waspada dan mentaati protokol kesehatan yang ada.
Meskipun angka kasus infeksi corona kebanyakan diderita oleh orang tua, tapi Covid-19 juga bisa saja menyerang pada anak-anak.
Seperti yang diketahui, Covid-19 adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan kita.
Baca Juga: Berdasarkan Penelitian, Perokok Sangat Rentan Terpapar Covid-19
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, lembaga yang mengurusi pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat, gejala virus corona pada anak cenderung ringan, menyerupai pilek biasa atau bisa juga tanpa gejala.
Hal ini diduga kuat karena kelenjar timus (bagian dari sistem kekebalan tubuh) pada anak masih bekerja secara maksimal.
Selain itu, apa saja gejala Covid-19 pada anak?
Gejalanya seperti yang sudah disebutkan, diantaranya adalah:
Baca Juga: Tom Hanks Berbagi Pengalaman yang Ia Rasakan Selama Menderita Covid-19
Selain gejala umum tersebut, bisa juga muncul gejala lain yang jarang terjadi, seperti gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare.
Walaupun gejalanya ringan, namun hal ini juga bisa berkembang menjadi syok sepsis dan acute respiratory distress syndrome atau gagal napas akut yang sangat berbahaya.
Dalam hal ini, sebagai orang tua, kita harus mengedukasi anak kita untuk mengikuti protokol kesehatan seperi mengajari cara mencuci tangan sesering mungkin dengan baik dan benar, mengajarkan etika batuk dan bersin serta meludah yang benar, dan menjaga jarak minimal 1 meter antar satu sama lain.
Apabila anak menjadi PDP, maka orangtua atau pengasuh yang dirawat dengan anak harus tinggal di ruangan setiap saat dan tidak boleh pulang hingga ada hasil tes yang hasilnya negatif.
Untuk memastikan agar risiko anak tertular Covid-19 minimal, buatlah dulu janji temu untuk kunjungan imunisasi.
Baca Juga: CDC Ungkap 6 Gejala Baru Terkait Penyakit Covid-19, Salah Satunya Menggigil
Hal itu agar waktu kunjungan dan kepadatan pengunjung fasilitas kesehatan tempat pelayanan imunisasi dapat diatur dengan baik.
Pastikan berkunjung ke fasilitas kesehatan yang telah memisahkan area atau waktu kunjungan anak sehat dari pengunjung lain yang sedang sakit.
Serta jangan lupa untuk mencatat imunisasi yang diberikan dan menjadwalkan kunjungan imunisasi berikutnya.
Baca Juga: Gejala Baru Covid-19, Muncul Bercak Keunguan di Sekitar Jari Kaki
Imunisasi sebaiknya tetap diupayakan lengkap sesuai usia. Sebaiknya mengikuti jadwal imunisasi sesuai rekomendasi yang berlaku dan diberikan sesuai jadwal. Hal ini untuk melindungi anak.
Bila ragu dan ingin menunda, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter atau petugas kesehatan lain. Penundaan hingga 2 minggu masih dapat ditoleransi.