Selain itu, Kepala Dinas Kominfo ini menyampaikan sekitar 22 ribu lebih rapid test sudah dilakukan di berbagai wilayah di Kota Pahlawan. Dari angka itu, warga yang hasil rapidnya reaktif langsung dilakukan isolasi di hotel dan dipisahkan dengan anggota keluarganya sembari melakukan test swab sampai hasilnya keluar.
“Jika positif tapi kondisinya baik, maka kami rawat di Asrama Haji Sukolilo. Tetapi jika kondisi pasien mengalami keluhan maka kami rawat di rumah sakit,” urainya.
Bahkan, Fikser pun menegaskan bahwa pemerintah kota juga menambah kapasitas ruangan di dua rumah sakit milik pemkot. Yakni RSUD dr Sowandhie berjumlah 40 dan RS Bhakti Darma Husada (BDH) sebanyak 100 orang.
Baca Juga: Hingga 25 Mei, Pemkot Surabaya Telah Lakukan 21.203 Rapid Test
“Ada juga RS Husada Utama dan RS Siloam yang siap menampung. Tentu kami sampaikan Terima kasih,” paparnya.
Pada kesempatan itu, ia juga berterima kasih kepada TNI dan Polri yang turut membantu pemerintah kota dalam menghadapi pandemi ini. Terutama saat di lapangan. Dari semua itu, ia juga menyebut bahwa saat ini masyarakat juga dilibatkan aktif melalui Kampung Wani Jogo Suroboyo.
“Mereka (warga) di dorong sebagai garda terdepan. Untuk melakukan pemutusan mata rantai dari level kampung dan saling bergotong royong menghentikan pandemi ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Kurangi Penyebaran, Pemkot Surabaya Bentuk Kampung Wani Covid-19