Pemerintah Kota Angka Bicara terkait Ungkapan Surabaya seperti Wuhan

29 Mei 2020 11:40 WIB
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser. ( Sonora/Budi Santoso)

Surabaya, Sonora.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menanggapi pernyataan terkait wilayah Kota Pahlawan seperti Kota Wuhan, Tiongkok. Tanggapan tersebut disampaikan oleh Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M. Fikser.

Pihaknya menyampaikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya tengah berjuang keras untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Jika dalam prosesnya memang terjadi penambahan kasus, itu lantaran pemkot menggelar rapid test dan swab secara masif dan massal di level bawah.

Baca Juga: Gugus Tugas Jawa Timur: Surabaya Bisa Menjadi seperti Wuhan

“Tentuya itu mempengaruhi hasil. Ya kita berusaha untuk tidak terjadi seperti di Wuhan. Siapa yang menginginkan itu. Saya yakin yang menyampaikan juga tidak menginginkan seperti itu,” kata Fikser, saat di temui seusai acara Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (28/05/2020).

Fikser menjelaskan, sedari awal Pemkot Surabaya membuka diri dan menerima bantuan serta dukungan dari semua pihak.

Pihaknya pun berterima kasih atas bantuan dari pemerintah pusat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Inteligen Negara (BIN) yang bersedia memberikan bantuan untuk meminjamkan mobil laboratorium agar persoalan ini dapat segera teratasi.

“Kita terbuka selama ini menerima dukungan semua pihak. Kita berharap yang menyampaikan itu bisa bergabung di gugus tugas Surabaya. Untuk sama-sama kita melakukan penanganan itu,” tegasnya.

Baca Juga: Risma Beri Penghargaan Khusus Kepada Jajaran Polrestabes Surabaya

Selain itu, Kepala Dinas Kominfo ini menyampaikan sekitar 22 ribu lebih rapid test sudah dilakukan di berbagai wilayah di Kota Pahlawan. Dari angka itu, warga yang hasil rapidnya reaktif langsung dilakukan isolasi di hotel dan dipisahkan dengan anggota keluarganya sembari melakukan test swab sampai hasilnya keluar.

“Jika positif tapi kondisinya baik, maka kami rawat di Asrama Haji Sukolilo. Tetapi jika kondisi pasien mengalami keluhan maka kami rawat di rumah sakit,” urainya.

Bahkan, Fikser pun menegaskan bahwa pemerintah kota juga menambah kapasitas ruangan di dua rumah sakit milik pemkot. Yakni RSUD dr Sowandhie berjumlah 40 dan RS Bhakti Darma Husada (BDH) sebanyak 100 orang.

Baca Juga: Hingga 25 Mei, Pemkot Surabaya Telah Lakukan 21.203 Rapid Test

“Ada juga RS Husada Utama dan RS Siloam yang siap menampung. Tentu kami sampaikan Terima kasih,” paparnya.

Pada kesempatan itu, ia juga berterima kasih kepada TNI dan Polri yang turut membantu pemerintah kota dalam menghadapi pandemi ini. Terutama saat di lapangan. Dari semua itu, ia juga menyebut bahwa saat ini masyarakat juga dilibatkan aktif melalui Kampung Wani Jogo Suroboyo.

“Mereka (warga) di dorong sebagai garda terdepan. Untuk melakukan pemutusan mata rantai dari level kampung dan saling bergotong royong menghentikan pandemi ini,” pungkasnya.

Baca Juga: Kurangi Penyebaran, Pemkot Surabaya Bentuk Kampung Wani Covid-19

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm