Di sisi lain, penerapan physical distancing di pasar tradisonal tampaknya masih sulit diwujudkan.
Tata ruang pasar yang padat dengan jumlah pengunjung yang banyak, membuat kerumunan di pasar tradisional tak bisa dihindarkan.
Seperti halnya di Pasar Kepanjen yang masih banyak ditemui pedagang dan masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Kemenkes Secara Resmi Menyetujui PSBB di Wilayah Malang Raya
Di Pasar Kepanjen sejatinya sudah diharuskan menerapkan sistem ganjil dan genap.
Stiker ganjil dan genap di tiap kios terlihat sudah terpasang, termasuk kios pedagang sayur, buah, daging dan berbagai kebutuhan pangan lainnya. Namun, para pedagang belum menerapkan sistem ganjil genap di kiosnya. Hasilnya, suasana pasar tetap ramai.
Suasana yang sama tampak tak jauh berbeda di Pasar Singosari. Ketua Paguyuban Pedagang Singosari, Bagus mengaku susah mengarahkan pedagang pasar agar mematuhi regulasi ganjil genap yang diserukan Bupati Malang, Muhammad Sanusi.
Baca Juga: Update Covid-19 di Malang Jawa Timur Hari Ini Sabtu 9 Mei 2020