Aturan Berkunjung di Pasar Tradisional Kabupaten Malang Selama New Normal

3 Juni 2020 14:20 WIB
Pemkab Malang menerapkan aturan baru tentang pedoman berkunjung di pusat perbelanjaan seperti pasar guna mencegah penularan COVID-19 di tempat keramaian saat pemberlakuan new normal.
Pemkab Malang menerapkan aturan baru tentang pedoman berkunjung di pusat perbelanjaan seperti pasar guna mencegah penularan COVID-19 di tempat keramaian saat pemberlakuan new normal. ( )

Malang, Sonora.ID - Pemkab Malang menerapkan aturan baru tentang pedoman berkunjung di pusat perbelanjaan seperti pasar guna mencegah penularan COVID-19 di tempat keramaian saat pemberlakuan new normal.

Menurut Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat, pasar harus menerapkan protokol kesehatan. Skemanya ada di satu pintu masuk, dan satu pintu keluar.

Protokol kesehatan juga harus diterapkan pengunjung dan pedagang pasar. Syarat agar dapat melakukan aktivitas jual beli pasar harus memakai masker, cuci tangan dan dilakukan cek suhu tubuh, memakai sarung tangan agar pedagang juga aman saat melayani pembeli.

Baca Juga: Rapat Paripurna, DPRD Malang Bahas 4 Rancangan Peraturan Umum Daerah

Wahyu menyarankan pedagang tak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli sarung tangan layaknya tenaga medis di rumah sakit.

Untuk program ganjil genap, Wahyu menerangkan menyerahkan teknis kebijakan kepada UPT pasar masing-masing.

Teknisnya juga diatur dari UPT pasar, karena jumlah kapasitas pasar yang diperkenankan cuma 50 persen.

Baca Juga: Segera Berlaku, Berikut Poin Penting PSBB Malang Raya yang Wajib Diketahui

Terkait pengawasan diterapkannya protokol kesehatan di pasar, Wahyu meminta Dinas Perindustrian Kabupaten Malang agar rajin melakukan patroli di seluruh pasar secara berkala dan jika terjadi pelanggaran maka akan diberikan sanksi.

Di sisi lain, penerapan physical distancing di pasar tradisonal tampaknya masih sulit diwujudkan.

Tata ruang pasar yang padat dengan jumlah pengunjung yang banyak, membuat kerumunan di pasar tradisional tak bisa dihindarkan.

Seperti halnya di Pasar Kepanjen yang masih banyak ditemui pedagang dan masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan. 

Baca Juga: Kemenkes Secara Resmi Menyetujui PSBB di Wilayah Malang Raya  

Di Pasar Kepanjen sejatinya sudah diharuskan menerapkan sistem ganjil dan genap.

Stiker ganjil dan genap di tiap kios terlihat sudah terpasang, termasuk kios pedagang sayur, buah, daging dan berbagai kebutuhan pangan lainnya. Namun, para pedagang belum menerapkan sistem ganjil genap di kiosnya. Hasilnya, suasana pasar tetap ramai.

Suasana yang sama tampak tak jauh berbeda di Pasar Singosari. Ketua Paguyuban Pedagang Singosari, Bagus mengaku susah mengarahkan pedagang pasar agar mematuhi regulasi ganjil genap yang diserukan Bupati Malang, Muhammad Sanusi.

Baca Juga: Update Covid-19 di Malang Jawa Timur Hari Ini Sabtu 9 Mei 2020

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm