Rita menyatakan bahwa seluruh Puskesmas di Kota Bandung masih beroperasi seperti biasa. Namun para pegawai diberlakukan 'Work From Home' secara bergiliran. Pegawai yang positif pun sudah dikarantina secara mandiri.
Selain tenaga Kesehatan, kasus juga ditemukan di pasar tradisional.
“Dari 1044 pedagang di 43 pasar, 45 orang reaktif terhadap rapid test. Sudah ditindaklanjuti dengan swab. Hasilnya, 4 orang dinyatakan positif,” lanjut Rita.
Empat orang tersebut terdiri dari satu orang pedagang Pasar Haur Pancuh, satu orang pedagang Pasar Sadang Serang, dan dua orang Pasar Leuwipanjang. Atas penemuan tersebut, PD Pasar Bermartabat langsung menutup di salah satu blok pasar tersebut.
Baca Juga: PDAM Tirtawening Targetkan Ipa Cikalong Beroperasi Tahun Ini
“Saya tanya ke Direktur Pasar, apa sih kegiatan yang mereka lakukan? Begitu pagi-pagi datang ke pasar, dia di jongko itu saja tidak ke mana-mana karena melayani pembeli. Sehingga tentu saja blok itu saja yang ditutup, karena pasar itu luas,” terang Rita.
Sementara itu, pelacakan terhadap ojek masih berlangsung. Hingga saat ini, Dinkes baru mengetes 3 pangkalan ojek di kawasan Jalan Muhamad Ramdan dan depan Puskesmas Pasundan Kota Bandung.
“Baru 3 pangkalan. Dari 45 orang, ada 2 orang yang rapidnya reaktif. Sudah ditindaklanjuti dengan swab dan sedang menunggu hasil,” katanya.
Namun Rita menegaskan, penemuan tersebut bukan berarti ada penambahan klaster. Sebab jumlah kasus tidak signifikan kendati tetap perlu diwaspadai.
“Tidak ada klaster baru. Apalagi ojol (yang ditemukan) cuma dua. Tidak bisa disebut klaster. Dan (itupun hasil tes) rapid, bukan swab,” tutupnya.
Baca Juga: Jemaah Shalat Jumat di Masjid Al-Ukhuwah Bandung Wajib Kenakan Masker