"Pendapatan masyarakat di Kota Bandung saat ini turun (Inflasi). Berbagai komoditas penting untuk konsumsi kebutuhan sehari-hari masyarakat juga ikut turun. Karena itu kami dengan sedikit kontribusi dalam jangka pendek memberikan bantuan berupa sembako dan APD," ungkap Herawanto.
Menurutnya, persoalan inflasi ini perlu disikapi dengan langkah-langkah yang berkelanjutan sehingga daya beli masyarakat yang turun sebagai dampak dari pandemi ini dapat diimbangi dengan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat.
"Kami tahu betul memiliki konsep pak Oded sangat bagus yaitu Kampung Inflasi dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, dan ini diharapkan sebagai contoh replikasi di kantor kantor BI seluruh wilayah Indonesia," katanya.
Dengan terus memperkuat program Kampung Inflasi dalam bentuk urban farming dan pemanfaatan lahan terbatas di Kota Bandung, Program Kampung Inflasi khususnya daerah perkotaan dapat mengubah pertanian konvensional yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau sehingga memberikan manfaat ekonomis kepada masyarakat.
"Kami melihat ini adalah cara yang efektif dan akses murah untuk masyarakat terhadap komoditi-komoditi dasar untuk makanan," imbuhnya.
Dia memaparkan, hal ini tentunya juga sejalan dengan upaya Pemkot Bandung menciptakan kemandirian keluarga dalam kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya pada penerapan tatanan New Normal.
"Kami akan terus bekerja sama sumbang saran dan ilmu tentang kampung inflasi Kota Bandung, tidak lain untuk mengembangkan di wilayah lain juga," paparnya.
Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Terus Genjot Penyaluran Bantuan Kepada Warga Terdampak Covid-19