Tak Selamanya Buruk, Kenali Perbedaan Kolesterol Baik dan Jahat

10 Juni 2020 18:40 WIB
Makanan bersantan.
Makanan bersantan. ( Kompas.com)

Palembang, Sonora.ID - Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020 M beberapa pekan lalu memang sudah berakhir, namun banyak sekali tradisi perayaan Idul Fitri yang sulit sekali dilupakan yakni tradisi berkumpul bersama seluruh anggota keluarga.

Selain itu, hal yang istimewa saat perayaan momen lebaran di Indonesia yakni sajian berbagai hidangan lezat di setiap rumah-rumah. Mulai dari gulai, opor ayam, dan masih banyak lagi makanan yang tersedia di meja makan untuk disantap bersama keluarga dan kerabat dekat.

Namun tahukah anda, bahwa makanan yang sering kita santap saat lebaran kemarin seperti gulai dan jenis-jenis makanan yang dimasak dengan minyak dan santan tidak baik untuk kesehatan. Hal ini karena, minyak dan santan mengandung lemak jenuh atau lemak jahat yang tinggi.

Dokter Umum Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, dr. Hesti Dwi Handayani menjelaskan dampak negatif apabila konsumsi secara berlebih makanan yang mengandung lemak salah satunya adalah semakin besarnya kadar kolestrol dalam tubuh akibat penumpukan lemak.

Baca Juga: Hati-hati, Bau Ini Dianggap Jadi Pertanda Virus Corona Ada di Sekitar Anda

Meskipun demikian, lanjut dr. Hesti, kolesterol tidak selalu memberikan dampak buruk untuk tubuh. Sebab, komponen ini pun dibagi menjadi beberapa jenis. Karena pembagian inilah kemudian muncul istilah kolesterol jahat dan kolesterol baik. Lebih lengkap, berikut ini jenis-jenis kolesterol yang ada di tubuh kita.

1. Kolestrol Jahat atau Low Density Lipoprotein (LDL)

LDL adalah jenis kolesterol yang selama ini kita kenal, yaitu kolesterol jahat. LDL merupakan kolesterol yang bisa menumpuk di pembuluh darah, menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan aliran darah dari maupun ke jantung menjadi terganggu dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.

Adapun jenis makanan yang mengandung kolesterol jahat diantaranya telur puyuh, cumi-cumi dan kuning telur ayam.

 

2. Kolestrol Baik atau High Density Lipoprotein (HDL)

HDL inilah yang sering disebut sebagai kolesterol baik. Sehingga, meski termasuk jenis kolesterol, semakin tinggi kadar HDL di tubuh maka akan semakin baik. HDL berfungsi untuk membawa LDL menjauhi pembuluh darah dan kembali ke hati. Di hati, LDL akan dipecah dan dikeluarkan dari dalam tubuh.

Meski begitu, HDL tidak akan sepenuhnya menghilangkan LDL. Hanya sepertiga atau sepertempat kolesterol jahat yang akan dibawa oleh HDL.

Apabila kadar kolesterol baik di tubuh kita mencukupi, maka kita bisa lebih terlindungi dari penyakit jantung dan stroke. Sementara itu, jika kadarnya rendah, maka risiko penyakit jantung akan meningkat.

Adapun jenis makanan yang mengandung kolesterol baik diantaranya alpukat, almond, ikan tuna dan sarden.

Ia pun menyarankan kepada masyarakat supaya mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak sebanyak 2-3 porsi per hari seperti konsumsi daging ayam dan daging ikan dengan konsumsi secukupnya, supaya kebutuhan gizi tercukupi.

"Secara umum konsumsi lemak harus dibatasi, baik usia lanjut, remaja dan anak-anak. Saya sarankan konsumsi lemaknya harus 2-3 porsi sehari, ditambah dengan sayur 3-4 porsi dan makanan yang mengandung karbohidrat," tutupnya.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm