Pemilik Bengkel di Malang Kaget Tagihan Listriknya Rp 20 Juta, PLN: Bisa Dicicil

11 Juni 2020 11:28 WIB
Pemilik bengkel di Malang mengadukan tagihan listriknya melonjak hingga 20 kali lipat.
Pemilik bengkel di Malang mengadukan tagihan listriknya melonjak hingga 20 kali lipat. ( )

Sonora.ID - Baru-baru ini heboh masyarakat yang mengeluhkan tairf listrik yang melonjak secara tiba-tiba. Kejadian itu menambah tanggungan warga di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Hal tersebut juga turut dirasakan oleh Teguh Wuryanto, pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Teguh mengaku terkejut saat mengetahui tagihan listriknya naik 20 kali lipat menjadi Rp 20.158.686, 00 (Dua puluh juta seratus lima puluh delapan ribu enam ratus delapan puluh enam rupiah).

Pasalnya Teguh merasa jarang menggunakan alat di bengkelnya semenjak pandemi Covid-19.

Teguh menceritakan naiknya tagihan listrik terjadi sejak meteran listrik bengkelnya diganti dari analog ke digital.

Penggantian dilakukan pada Januari 2020. Semenjak saat itu, tagihan mengalami kenaikan. Kenaikan tagihan masih dirasa wajar hingga bulan Mei 2020.

“Logikanya tidak mungkin bisa sampai tagihan (listrik) segitu. Apa yang saya gunakan?” jelasnya.

Baca Juga: PLN Tepis Tudingan Naikkan Tarif Listrik di Bulan Juni 2020

Teguh sebelumnya sempat mengetahui adanya kebocoran daya reaktif (kVarh) yang membuat tagihan itu meningkat tajam. Kebocoran disebabkan alat berupa kapasitor yang sudah rusak dan tidak berfungsi. Kebocoran daya reaktif itu terdeteksi setelah meteran listrik diganti ke meteran digital.

Ia menyesalkan pihak PLN yang tidak memberikan sosialisasi terkait dengan alat kapasitor tersebut saat mengganti meteran listriknya.

“Harusnya disurvei dulu ya. Kalau kapasitor saya rusak dan meteran digital sensitif. Karena namanya orang jualan harus memberikan pelayanan. Mereka asal main ganti,” kata Teguh.

Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Malang Raya, M Eryan Saputra mengatakan, meteran listrik milik Teguh memang menjadi target peremajaan karena sudah lama berlangganan.

“Sebenarnya sudah beberapa kali dikunjungi pelanggannya, tapi tadi sekalian kami mengecek dari sisi instalasi. Pada intinya dari sisi peralatan PLN tidak ada yang bermasalah, tapi dari sisi pelanggan ada perawatan namanya kapasitor sudah tidak berfungsi dengan baik," ujar Eryan.

"Tadi kami simulasi, dimatikan atau dinyalakan tidak ada pengaruh dari penggunaan kapasitor tersebut,” ujar Eryan menambahkan.

Tawarkan solusi mencicil

Menanggapi hal tersebut, PLN pun menawarkan skema pembayaran dengan cara dicicil kepada Teguh.

Pihak PLN mengatakan, tagihan yang harus dibayar oleh Teguh nilainya tetap sama, yakni sekitar Rp 20 juta.

"Karena secara pemakaian sudah betul, ya solusi yang kami tawarkan sama dengan yang lain, artinya cicilan pembayaran," kata dia.

“Pelanggan lagi ke kantor unit kami untuk membuat surat pengakuan hutang atau SPH cicilannya. Jadi, besaran cicilan masih dia ingin simulasi di kantor. Tadi, kami menghitungnya secara kasar, tapi kalau sudah di aplikasi terlihat cicilan per bulannya,” ujar dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Tagihan Listrik Bengkel Warga Rp 20 Juta, Kapasitor Rusak hingga PLN Meminta Dicicil", 

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm