Bagikan :
:quality(50)/photo/2020/06/18/2833540636.jpg)
“Jadi apabila ingin menciptakan peluang belanja pemerintah untuk masyarakat, saya rasa lebih tepat kalo saat ini lebih kepada desa-desa atau wilayah yang sebenarnya kantong-kantong kemiskinan dan kantong-kantong PHK yang besar, itu yang sebenarnya perlu membuat projek dibandingkan pilkada, selain itu biaya pilkada itu sendiri cukup besar” ujar Aviliani.
Selain itu Aviliani menambahkan, berkaca dari pilkada tahun-tahun sebelumnya, sumbangan belanja pilkada tidak sampai 1%.
Hal inilah yang mempengaruhi dan berdampak pada tidak signifikannya perekonomian, berbeda dengan pemilihan presiden dan DPR yang memberikan dampak cukup signifikan.
Baca Juga: Jabar Siapkan Pilkada di 8 Daerah dengan AKB Desember Mendatang
:quality(50)/photo/2024/10/21/featured-neww-2024-10-21t16002-20241021040133.jpg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/screenshot-2024-11-22-121829jpg-20241122121845.jpg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/shio-yang-dapat-berkah-di-bulan-20241122104459.jpg)
:quality(50)/photo/2024/11/22/img_1152jpg-20241122120829.jpg)