“Sementara masih perlu ambil data-data kapal hanya saja kesulitan mengambil di dalam kapal, karena kapal miring dan sebagian tenggelam”,jelasnya. Rudi Yulianto juga menerangkan bahwa tujuan investigasi ini agar musibah tidak terulang lagi.
Tim KNKT belum bisa mengetahui kondisi KMP Dharma Rucitra 3, terutama posisi bocor, mesin, serta kondisi kapal secara menyeluruh.
Sebab untuk mengetahui kebocoran lambung kapal mesti dipantau dengan cara menyelam.
Baca Juga: Ancam Sanksi, Wagub Sulsel Ingatkan Masyarakat Disiplin Pakai Masker
Sementara itu, secara terpisah Kepala Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa rencana mengevakuasi kapal akan dilakukan Senin (22/6) mendatang.
Sebab pelampung telah tiba dan tim sudah melakukan survei. Sehingga tinggal memasang pelampung, maka kapal terangkat.
Musibah KMP Dharma Rucitra 3 yang terjadi pada Jumat (12/6) lalu sekitar pukul 21.50 Wita di Pelabuhan Padangbai, Karangasem.
Hingga kini kendaraan yang diangkut kapal tersebut masih terjebak di dek kapal, dengan rincian ada 3 unit truk sedang, 3 unit kendaraan kecil, 8 unit tronton, dan 5 unit sepeda motor.
Kapal berbobot 1.444 gross tonnage, panjang 17 meter, lebar 14 meter, rakitan tahun 1989, mengangkut 43 penumpang. Masing-masing 40 penumpang dalam kendaraan, 3 penumpang pejalan kaki, dan mengangkut 7 penumpang mitra dagang. Dari peristiwa ini seluruh penumpang, Nakhoda dan ABK dinyatakan selamat.
Baca Juga: Tahapan Pilkada Gowa Berlanjut, Bawaslu Tetap Terapkan Protokol Kesehatan