Ia juga mengungkapkan bahwa keputusan untuk mengembalikan KBM ke sekolah juga harus melihat perkembangan kasus penyebaran Covid-19 di Kalimantan Selatan.
Seperti apakah kasus yang terkonfirmasi positif terus meningkat dari data dan fakta di lapangan, termasuk juga apakah kabupaten/kota di Kalimantan Selatan seluruhnya masuk zona merah karena masifnya penyebaran virus.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan ada peluang untuk kembali belajar daring, seperti yang selama ini diterapkan selama pandemi CoVID-19.
Baca Juga: Tagihan Naik, Puluhan Ribu Pelanggan Listrik di Jatim Komplain ke PLN
Yakni sistem belajar di rumah dengan memaksimalkan teknologi internet untuk belajar tatap muka melalui layanan konferensi video ataupun tugas-tugas yang dikirim lewat aplikasi pesan singkat.
Langkah tersebut diakuinya menjadi salah satu upaya untuk melindungi peserta didik dan juga perangkat sekolah lainnya dari risiko penularan virus, yang tentunya sangat berbahaya jika dipaksakan untuk masuk sekolah di tengah peningkatan kasus yang masih cukup tinggi.
Baca Juga: Pengelola Tempat Hiburan Diimbau Berikan Saran Terkait Penerapan Protokol Kesehatan