Menurut Dwia, upaya ini dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat cara memutuskan mata rantai penularan.
"Kalau kita mau memutuskan mata rantai penularan ini, maka kita bersihkan dulu lingkungan institusi kita terdekat, rumah kita, lembaga kita," ujarnya.
Mereka yang bersedia mengikuti test ini, lanjut Dwia, ibarat menjadi pahlawan bagi keluarga, komunitas dan lingkungannya.
"Saya bilang sama teman-teman, yang sekarang bahaya itu OTG. Kalau OTG merasa tidak apa-apa, berhubungan sama keluarga atau teman yang ada penyakit lain, atau usianya sudah tua, dia yang membawa musibah ke temannya," bebernya.
Tak lupa, Dwia mewakili civitas akademika Unhas mengapresiasi upaya Pemprov dan Gugus Tugas untuk memfasilitasi pemeriksaan dan alat pemeriksaan Covid-19, khususnya dalam lingkup kampus.
Baca Juga: Paus Pembunuh Terdampar di Pantai Bungin, Jadi Hiburan Warga Sekitar