Sonora.ID - Salah satu permasalahan dalam ketersediaan pangan masyarakat adalah masalah pada beras yang sering kali dicampuri oleh tangan yang tak bertanggung jawab.
Mafia beras menjadi permasalahan yang bertahan dari masa ke masa, bahkan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas ini pun mengakui hal tersebut.
Setelah lama menelisik keberadaan mafia beras ini, Buwas menyatakan bahwa aka nada 100 karyawan Bulog yang dipecat karena bergabung menjadi bagian dari mafia tersebut.
Baca Juga: Jabar Telah Ganti Telur Rusak yang Ditujukan untuk Bansos
100 pegawai ini terindikasi sebagai bagian dari jaringan mafia beras yang diketahui dari temuan di dalam perusahaan tersebut.
Buwas menegaskan bahwa memang benar pemecatan ini akan terjadi untuk memperbaiki kinerja perusahaan di masa mendatang.
“Apakah benar Pak Buwas akan memecat 100 karyawan? Potensinya, iya benar,” ungkap Buwas pada saat rapat bersama dengan Komisi IV DPR.
Baca Juga: Bulog Salurkan Bantuan Beras Presiden Tahap II di Jabodetabek
Padahal diketahui bahwa selama ini Bulog masih terus berusaha memberantas keberadaan mafia beras ini yang telah merusak citra perusahaan.
Justru orang internal perusahaan itu sendirilah yang ternyata terindikasi merupakan bagian dari mafia beras.
Maka, Bulog hingga saat ini masih terus melakukan evaluasi mendalam yang juga melibatkan pihak kepolisian.
Baca Juga: Hasil Operasi Gula, Tiga Pasar di Palembang Jual Gula Seharga Rp. 12.500/kg
“Kemarin saya evaluasi maka ini yang harus saya sikapi. Saya sedang minta bantu kajian hukum dari Polri mengenai permasalahan ini, jadi saya minta menganalisa karena memang ini harus kita lakukan,” tambah Buwas.
Pihaknya memastikan bahwa ke-100 pegawai tersebut sudah tidak bisa ditoleransi lagi, karena hanya menjadi beban bagi perusahaan.
Baca Juga: Meski Pandemi, Bulog Jamin Stok Beras Saat Idul Fitri Aman & Tercukupi