Dengan demikian, dr. Hasto berharap agar masyarakat terbuka dengan informasi seputar reproduksi, dan tidak menganggap hal tersebut sebagai hal yang tabu.
Bahkan diharapkan masyarakat mampu menjadikan BKKBN sebagai sahabat untuk mengkonsultasikan rencana pernikahan.
“Supaya orang kalau mau konsultasi, tanya-tanya tentang proses reproduksi itu bisa terbuka, sehingga BKKBN bisa jadi sahabat keluarga, jadi sahabat remaja,” tambahnya.
Baca Juga: Kasus Perceraian di Semarang Selama Pandemi Covid-19 Naik Drastis
Ditambah lagi saat ini BKKBN mengganti slogan mereka dari ‘Dua Anak Cukup’ menjadi ‘Berencana Itu Keren’.
Slogan ini disasar untuk milenial sebagai ajakan untuk merencanakan pernikahan dan kehidupan rumah tangga agar terhindar dari perceraian.
“Berencana itu keren, dan dua anak lebih sehat itu yes, tidak bisa ditawar,” tegasnya.
Di sisi lain, dr. Hasto juga mengajak seluruh wanita yang sudah terlanjur kawin di bawah usia 20 tahun untuk melakukan pap smear test.
“Setahun sekali pap smear agar terhindar dari kanker mulut rahim, jadi ini satu hal yang penting. Kemudian kehamilan juga harus di atas 20 tahun karena di atas 20 tahun adalah usia yang sudah mapan secara biologis untuk perempuan hamil,” jelas dr. Hasto.
Baca Juga: Istilah 'Perceraian Corona' Jadi Tren di Jepang Selama Karantina Covid-19