Dr. Manahan Siallagan sebagai modeller dalam penelitian ini kemudian memberikan penjelasan mengenai pengembangan model simulasi berbasis agen untuk mitigasi penyebaran infeksi Covid-19 di MRT dan hasil-hasil skenario yang didapat untuk memberikan masukan dalam pengambilan keputusan di MRT Jakarta.
Sementara itu, pakar pengambilan keputusan, Prof Kuntoro Mangkusubroto menambahkan, pentingnya kebijakan yang didasarkan pada pendekatan ilmiah.
Ini digunakan untuk membantu pembuatan kebijakan dimana eksperimentasi di dunia nyata tidak mungkin dilakukan dan memiliki konsekuensi yang berat.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Len Industri Jaga Keberadaan UMKM di Bandung Raya
Kerja sama SBM ITB dan MRT Jakarta ini merupakan contoh dari kerjasama akademisi dari universitas dan industri dalam membantu pengambilan kebijakan di perusahaan dalam mitigasi risiko infeksi Covid-19 pada pengoperasian fasilitas MRT.
Kerjasama serupa perlu didorong untuk keberlangsungan permasalahan publik lainnya yang dibutuhkan DKI Jakarta maupun pada tingkat nasional.
Center for Policy and Public Management SBM ITB mendorong perlunya kebijakan berbasis evidence sehingga kolaborasi antara pengambil kebijakan dan dunia akademis akan semakin erat.
Baca Juga: Pendiri PKS Hilmi Aminuddin Meninggal Dunia Karena Covid-19