Takut Jadi Aib hingga Ingin Bunuh Diri, Apakah LGBT Bisa Disembuhkan?

11 Juli 2020 11:00 WIB
LGBT Bisa Sembuh atau Tidak
LGBT Bisa Sembuh atau Tidak ( https://www.freepik.com/)

Sonora.ID - LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) menjadi salah satu isu yang dianggap sensitif pada masyarakat khususnya di Indonesia.

Pasalnya tidak semua masyarakat Indonesia bisa menerima kondisi ini yang dianggap berbeda dengan masyarakat pada umumnya.

Salah seorang pendengar Radio Sonora dalam program Sex In the City menanyakan kepada dokter sekaligus seksolog, dr. Boyke Dian Nugraha, terkait dengan orientasi seksual yang dialaminya.

Baca Juga: Marak Kasus LGBT, dr. Boyke: Lingkungan Pergaulan Anak Harus Seimbang

Bahkan lelaki tersebut menyatakan bahwa perasaan tersebut sudah muncul sejak ia duduk di Sekolah Dasar, sehingga ia takut ini menjadi aib keluarga.

“Adakah tips untuk menghilangkan rasa ini? Karena sangat tersiksa hingga ingin bunuh diri,” tanyanya dalam program tersebut.

Pertanyaan tersebut pun dijawab oleh dr. Boyke, pihaknya menyatakan bahwa LGBT adalah suatu gift.

Baca Juga: Soal Dukungan LGBT, Unilever Indonesia Akhirnya Buka Suara

“Begini, saya harus menyatakan bahwa ini gifted ya, jadi untuk dihindari yang ini sulit. Anda harus bisa menerimanya. Bisa dua, Anda mau menerimanya atau Anda mau menghindarinya. Kalau ingin menghindari, motivasinya harus sangat kuat sekali,” jelas dr. Boyke.

Jika orang dari kaum LGBT ini tidak ingin merasakan hal tersebut, dr. Boyke menyatakan bahwa satu-satunya adalah dengan makin dekat pada ajaran agama.

Meski demikian, dr. Boyke pun menegaskan bahwa hal itu pun tidak akan langsung menghilangkan ketertarikan seseorang pada sesama jenis, atau hal-hal LGBT tersebut.

Baca Juga: Heboh Unilever Dukung LGBT, Netizen Ancam Akan Boikot Produk

 Di sisi lain, dr. Boyke pun menjelaskan beberapa hal yang mungkin menjadi latar belakang seorang lelaki tersebut menyatakan dirinya bagian dari kaum LGBT.

Beberapa di antaranya adalah adanya kelebihan hormon tertentu pada saat dirinya di dalam kandungan, tekanan yang dialami sang ibu pada saat mengandung, atau adanya pengalaman tidak menyenangkan pada saat kecil yang membuat trauma.

“Saya tidak tahu faktor mana yang Anda alami. Maka seseorang yang ingin kembali ‘normal’ orientasinya, itu membutuhkan konsultasi yang cukup panjang. Tapi langkah pertama adalah Anda tidak perlu bunuh diri, teman-teman Anda di luar sana banyak kok yang begitu, yang penting Anda tidak mengganggu orang lain, dan Anda juga bisa menjaga itu untuk diri sendiri kalau Anda belum siap untuk mendeklarasikan diri,” jelas dr. Boyke.

Baca Juga: Dianggap Masalah Identitas Sosial, LGBT dan Keluarga Wajib Melapor

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm