Sonora.ID – Kasus kebocoran data dari 91 juta pengguna Tokopedia yang sempat terjadi pada bulan Mei 2020 lalu kini kembali mencuat.
Menurut Lembaga Riset Siber Indonesia CISSRec (Communication and Information System Security Research Center), ada yang membeli data tersebut dan sengaja menyebarkan tautan unduhannya melalui Facebook.
Terkait hal tersebut, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak buka suara. Menurutnya, pihak ketiga yang tidak berwenang telah memposting informasi secara ilegal di media sosial dan forum internet terkait cara mengakses data pelanggan Tokopedia yang telah dicuri.
Baca Juga: Iklan BTS X Tokopedia Dinilai Promosikan LGBT, Apa Penjelasan KPI?
“Kami ingin menegaskan, ini bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia tetap aman terlindungi di balik enkripsi. Kami telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum,” sebut Nuraini seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (6/7/2020).
Menurutnya, pihaknya sudah mengungkapkan informasi terkait insiden pencurian data ini secara transparan dan berkala kepada seluruh pengguna Tokopedia, serta berkoordinasi dengan pemerintah, dan berbagai pihak berwenang terkait insiden pencurian data ini.
Baca Juga: Waspada! Pencurian Data Online Berkedok Sensus Penduduk Online
Ia mengklaim bahwa Tokopedia sudah menerapkan langkah-langkah keamanan sesuai dengan standar internasional.
“Kami juga telah mengarahkan pengguna kami atas langkah-langkah lebih lanjut yang harus mereka ambil untuk memastikan perlindungan data pribadi mereka,” ujar Nuraini.
Sebelumnya Chairman CISSReC Pratama Persadha menyebutkan bahwa dirinya pada Sabtu (4/7/2020) sore menemukan, seorang anggota di grup Facebook terkait keamanan siber yang berisi hampir 15.000 anggota memberikan link tautan untuk mengunduh data Tokopedia sebanyak 91 juta secara gratis.
Baca Juga: HP Jeff Bezos Diretas, Bos Telegram Ungkap Alasan WhatsApp Berbahaya
“Tokopedia harus bertanggungjawab karena data pengguna bocor. Ini membuktikan bahwa Tokopedia benar-benar sudah diretas, tidak seperti penjelasan Tokopedia sebelumnya yang mengatakan “hanya” terjadi upaya peretasan di platformnya,” kata Pratama.
Namun Pratama menjelaskan, meski data itu gratis, pada saat pengunduhan juga tidak mudah. File ini disimpan di server Amerika sehingga harus menggunakan VPN dengan IP Amerika.
Baca Juga: Ditipu Oknum Ojek Online Saldo Gopay & Akun E-commercesnya Maia Estianti Diretas