Mereka yang sudah menjalani swab test dan hasilnya positif, kemudian diminta untuk isolasi di rumah sakit, tidak menghiraukan anjuran isolasi tersebut.
Keluarga bahkan pasien ada yang langsung marah pada saat dirinya dinyatakan positif Covid-19, dan menolak untuk isolasi.
“Kami dimarahi kalau memvonis pasien corona. Mereka juga menolak untuk menjalankan isolasi karena corona dianggap sebagai proyek untuk memperkaya dokter,” ungkap Syaiful dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Positif Covid-19, Seorang Tenaga Kesehatan Tularkan ke 14 Anggota Keluarga
Pihaknya juga menyatakan bahwa banyak masyarakat di Pamekasan menganggap bahwa penyakit ini adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Padahal, tenaga medis hingga saat ini masih terus bertaruh nyawa merawat mereka yang positif Covid-19.
Bahkan Syaiful pun menyatakan bahwa tudingan ini dilontarkan bukan hanya oleh masyarakat awam tetapi juga masyarakat yang berpendidikan.
“Terlalu murah jika nyawa tenaga medis harus ditukar dengan uang. Jadi tudingan itu memprihatikan bagi kami,” tambah Syaiful.
Baca Juga: Bertugas Merawat Pasien Covid-19, Satu Dokter di Surabaya Meninggal Karena Terpapar Covid-19
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Mereka Tolak Diisolasi karena Anggap Corona Proyek Memperkaya Dokter’.