Sonora.ID - Angka kasus Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah hingga saat ini, bahkan pertambahannya pun menjadi lebih besar dari pada beberapa bulan yang lalu.
Virus ini mengguncang kehidupan masyarakat dalam segala aspek, maka respon dari masyarakat terkait dengan adanya virus ini juga beragam.
Ada yang sangat menjaga diri, namun di sisi lain ada juga yang meremehkan virus ini dan justru memberikan tudingan miring kepada pihak tertentu.
\Baca Juga: Kementan akan Jual Kalung Antivirus Corona dengan Harga Rp 15 Ribu
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, Syaiful Hidayat.
Pihaknya menyampaikan bahwa ia mendengar banyak pihak yang menuding bahwa virus corona ini adalah proyek untuk memperkaya dokter.
Tudingan miring tersebut kemudian berdampak besar pada penanganan pasien di rumah sakit, karena banyak keluarga yang kemudian menolak imbauan dari tenaga medis.
Baca Juga: Warga Keluhkan Standar Pelayanan di RS, Machli Angkat Bicara
Mereka yang sudah menjalani swab test dan hasilnya positif, kemudian diminta untuk isolasi di rumah sakit, tidak menghiraukan anjuran isolasi tersebut.
Keluarga bahkan pasien ada yang langsung marah pada saat dirinya dinyatakan positif Covid-19, dan menolak untuk isolasi.
“Kami dimarahi kalau memvonis pasien corona. Mereka juga menolak untuk menjalankan isolasi karena corona dianggap sebagai proyek untuk memperkaya dokter,” ungkap Syaiful dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Positif Covid-19, Seorang Tenaga Kesehatan Tularkan ke 14 Anggota Keluarga
Pihaknya juga menyatakan bahwa banyak masyarakat di Pamekasan menganggap bahwa penyakit ini adalah penyakit yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Padahal, tenaga medis hingga saat ini masih terus bertaruh nyawa merawat mereka yang positif Covid-19.
Bahkan Syaiful pun menyatakan bahwa tudingan ini dilontarkan bukan hanya oleh masyarakat awam tetapi juga masyarakat yang berpendidikan.
“Terlalu murah jika nyawa tenaga medis harus ditukar dengan uang. Jadi tudingan itu memprihatikan bagi kami,” tambah Syaiful.
Baca Juga: Bertugas Merawat Pasien Covid-19, Satu Dokter di Surabaya Meninggal Karena Terpapar Covid-19
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, dengan judul ‘Mereka Tolak Diisolasi karena Anggap Corona Proyek Memperkaya Dokter’.