Selain itu, sambung Gin Gin, di lokasi penjualan juga harus dilengkapi dengan tempat mencuci tangan dan memastikan tetap menjaga jarak. Para penjual wajib menggunakan masker atau faceshield serta memakai pakaian lengan panjang.
Selebihnya, Gin Gin menyatakan sedang membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus hewan kurban. Tim ini bekerja sama dengan sejumlah komunitas peternak dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat.
“Satgas ini nanti akan berkeliling ke setiap lokasi yang sudah ditetapkan itu. Diutamakan untuk pemeriksaan dari mulai syarat hewan dinyatakan sehat kemudian peryaratan lainnya hingga dinyatakan layak,” ujarnya.
Tim Satgas ini akan mulai bekerja H-10 Idul Adha untuk memeriksa kelayakan dan kesehatan hewan kurban. Apabila telah dinyatakan lolos pemeriksaan akan ditandai dengan kalung khusus bahwa hewan tersebut sehat dan layak jual.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Telah Siapkan Stok Hewan Kurban Sebanyak 70.000 Ekor
Gin Gin menyatakan tim satgas akan bekerja sampai H+3 Idul Adha guna memantau proses pemotongan dan pendistribusian hewan kurban. Sehingga, disamping memastikan kesehatan saat hidup juga harus terpantau jangan sampai terkontaminasi ketika pengolahan.
“Bagi hewan yang dinyatakan sakit akan kita pisahkan dari kandang atau tempat jualan, kita akan lokalisasi. Sebelumnya kita akan coba lakukan pengobatan kalau memang cuma sakit kecil atau penyakit umum,” imbuh Gin Gin.