Sonora.ID - Seorang pemuda melakukan sebuah inovasi baru dengan memanfaatkan limbah sampah yang ada di sekitarnya.
Pemuda asal Blitar, Jawa Timur, bernama Ahmad Redam membuat material bangunan berupa batako yang berasal dari abu pembakaran sampah.
Ide ini terbesit kala dirinya merasa abu pembakaran sampah terus menerus menumpuk.
Baca Juga: Sidak Tegas yang Tak Bermasker, Risma Blusukan ke Kawasan Tandes Surabaya
Tak ingin terbuang percuma, Ahmad Redam mencoba memutar otak agar dapat memanfaatkan limbah abu sisa pembakaran sampah tersebut.
Akhirnya terbesitlah ide membuat material bangunan batako. Rupanya inovasinya tersebut menghasilkan sebuah batako yang lebih ringah, kokoh dan tidak mudah remuk.
"Abu sisa pembakaran sampah ini (saya) tidak ingin terbuang percuma, jadi terbesitnya membuat barang yang lebih berguna dan hadirlah material bangunan berupa batako,"tutur Ahmad Redam seperti di kutip dari Youtube CNN Indonesia
Bahkan teksturnya hampir mirip seperti batu bata pada umumnya yang terbuat dari tanah.
Baca Juga: Muncul Klaster Baru, Ratusan OTG di Semarang Dinyatakan Positif Covid-19
Batako buatan Ahmad Redam ini juga memiliki jangkauan harga yang lebih murah dari batu bata pada umumnya.
Pria asal Blitar tersebut menjual satu buah batako di jual seharaga Rp.1.650.
Rupanya peminat batako abu sampah besitan Ahmad sangat di sukai oleh pembelinya karena kualitas dan ketahanan batako tersebut.
Salah satu pembeli menuturkan bahwa dirinya tertarik mengunakan batako buatan Ahmad karena mempertimbangkan berbagai hal seperti kualitas yang mumpuni dan juga harga yang terjangkau.
Baca Juga: Sejumlah Daerah di Jawa Tengah Masih Zona Merah, Semarang Salah Satunya
"Saya berani jamin batako yang dibuat (Ahmad Redam) ini sama bahkan untuk kualitas lebih kuat, karena campuran yang digunakan untuk membuat batako ini," tutur Sutrisno yang kala itu tengah membeli Batako.
Sementara untuk tekstur batakonya sendiri banyak pembeli termasuk Sutrisno lebih menyukai batako buatan Ahmad Redam lantaran lebih keras dan tidak mudah hancur.
Dalam sehari Ahmad mampu mengurangi limbah abu pembakaran sampah di tempat tinggalnya sebanyak 1 kubik.
Untuk abu pembakaran sampah 1 kubik, Ahmad mampu membuat setidaknya 300 hingga 500 batako.
Baca Juga: Klaster Baru Covid-19 di Perusahaan Semarang, Diduga dari Fingerprint