Olehnya itu, pihaknya akan mengadopsi Protokol kesehatan di Korea khususnya pada saat pandemi.
"Banyak negara yang melakukan on schedule, ada negara yang menunda bulan. Hanya ada dua negara yang melakukan penundaan yaitu Paraguay dan Inggris," ungkapnya.
Sementara, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, dalam laporannya menyampaikan, anggaran Pilkada serentak tidak ada masalah. Pemprov Sulsel akan membackup KPU termasuk menyediakan APD dan rapid test.
Baca Juga: Atas LKPD, Pemprov Sulsel Pertahankan WTP 10 Kali Berturut-turut
Olehnya itu, ia mengumpulkan kepala daerah penyelenggara Pilkada untuk menyatukan pandang guna memutus mata rantai Covid-19. Termasuk gerakan dalam menjaga wilayah masing-masing.
"Jika Makassar selesai Covid-19, maka 80 persen permasalahan Covid-19 selesai. Sebab Makassar merupakan episentrum penyebaran," bebernya.
Lebih jauh Nurdin berharap, Pilkada bisa terselenggara dengan baik, dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. Termasuk edukasi menggunakan masker dan penggunaan handsanitizer.
"Sulsel kami harapkan penyelenggaraan Pilkada aman dan damai. Kami baru saja mendapatkan hasil pemetaan 12 kabupaten/kota, masih ada dua kabupaten kota yang terkategori tinggi, sembilan sedang dan satu hijau," harap Nurdin.
Baca Juga: Mendagri Tito Karnavian Tinjau Langsung Pelaksanaan PSBB di Bekasi