Banjarmasin, Sonora.ID - Adanya penolakan dari warga Kelurahan Pekapuran Raya untuk dilakukan uji SWAB, juga mendapat perhatian dari Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina.
Dirinya juga mempertanyakan apa yang menjadi alasan yang bersangkutan menolak untuk dilakukan uji SWAB.
“Mungkin saja termakan isu hoaks yang ada di media sosial,” terang Ibnu kepada Smart FM Banjarmasin, Rabu (8/7/2020).
Padahal menurutnya, edukasi dan pendekatan telah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 dan puskesmas setempat, namun tetap saja yang bersangkutan menolak untuk diuji swab, hingga akhirnya melayangkan surat pernyataan yang turut didukung oleh warga sekitar.
Baca Juga: Didatangkan Lewat Jalur Laut, Hewan Kurban di Banjarmasin Alami Kelelahan
Melihat kondisi ini, jajaran petugas medis diminta untuk melihat indikasi-indikasi lain terhadap warga bersangkutan. Mengingat, jika memiliki gejala maka harus dilakukan perawatan di rumah sakit rujukan. Namun jika tidak ada gejala, maka harus dilihat juga kontak eratnya dengan siapa saja.
“Jika kontak eratnya ada dengan warga positif CoVID-19, berarti yang bersangkutan adalah ODP. Maka kami minta melakukan karantina mandiri,” tambahnya.
Terkait total kesembuhan di Banjarmasin, Ibnu menerangkan sudah mengalami peningkatan, yakni sudah ada 304 warga dari total jumlah yang terkonfirmasi positif mencapai 1.530 kasus, yang diharapkannya terus bertambah.
“Selama ini kurang terekspos angka kesembuhan kita. Padahal itu bisa meningkatkan imunitas kita,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Kelurahan Pekapuran Raya, Kecamatan Banjarmasin Timur yang dinyatakan reaktif pada rapid test menolak untuk dilakukan uji swab. Penolakan tidak hanya cukup dengan lisan, melainkan juga disampaiikan dengan tulisan yang turut dibubuhi tanda tangan warga sekitar sebagai bentuk dukungan, plus materai Rp 6 ribu sebagai penguat.
Padahal sudah diketahui bersama, bahwa Kelurahan Pekapuran Raya telah dinyatakan masuk Zona Hitam penyebaran CoVID-19 dengan jumlah warga terkonfirmasi positif lebih dari 70 kasus. Sehingga wajar upaya penanganan pun terus dilakukan, salah satunya dengan melakukan uji swab terhadap warga yang dinyatakan reaktif maupun yang sudah terkonfirmasi positif.