Dikatakan, bahwa transformasi bagi Telkom bukan menjadi hal tabu untuk 'membunuh' layanan yang dimiliki.
"Seperti Telegram Indah. Pada perkembaganya kurang diminati masyarakat dan dibunuh. Termasuk telex (kliring antar bank) dan paling fenomenal berani 'membunuh' Flexi dengan pelanggan dan revenue yang sudah besar. Terpaksa kita bunuh, kenapa, karena adik kita butuh frekwensi yang lebih besar, yakni Telkomsel. Kita relakan Fleksi untuk mati agar bisa menambah kapasitas frekwensi Telkomsel," cerita Pontjo.
"Bagaimana membangun 55 tahun kedua, ada bocoran jika tidak ada aral melintang, pada akhir tahun 2020 akan meluncur 5G. Akan ada 5G pertama di Indonesia. Kita juga akan mengembangkan untuk satelit, karena penetrasi kita ke pedesaan masih cukup rendah. Di Jatim baru 75 persen desa yang telah dijangkau. Membangun fiber optik juga bukan hal yang murah. Maka kemudian kita kembangkan satelit yang high speed yang bisa dinikmati hingga 10 mega," katanya.
Dibagian akhir, ia juga berbagi insight tentang budaya kerja positif yang disebut IFA atau Imaging, Focus dan Action.
Baca Juga: Bagikan Masker ke Pemukiman, Risma Naik Motor dan Jalan Kaki
"Bedanya pemimpin dan pemimpi itu di akhir. Pemimpi tidak pernah punya ujung. Tapi kalo pemimpin itu ada "N" (End) dibelakang. IFA menjadi kata kuncinya. Sebutannya tidak lagi mimpi di tataran plan, tapi imaging atau detail mengerjakan apa. Setelah itu fokus, mana yang harus dikerjakan, pelayanan, bagaimana melakukan penetrasi dan terakhir Action. Orang bule ngomong eksekusi, kalau Pak Jokowi, 'kerja kerja kerja'. Kalau sudah punya rencana, mau mengerjakan apa dan fokus dimana harus dikerjakan dan itu menjadi budaya kita," sharing Pontjo.
"Harapannya semoga Telkom tetap jaya. Tetap berinovasi,adaptif dengan kondisi sekarang. Sehat, bahagia dan berinteraksi satu sama lain," imbuhnya.
"Kustomer itu yang membesarkan Telkom. Ibarat Telkom ini pohon, tapi pupuk atau makanan itu ada di kustomer. Pohon membesar bukan karena tanahnya tapi karena makanan yang ada disana, yang bisa besar dan menghidupkan. Tanpa kustomer, pohon ini akan mati," pungkasnya.