Peringati 55 Tahun Telkom, EVP Regional 5 Jatim Bali Nusra Kunjungi KG Radio Surabaya

8 Juli 2020 19:15 WIB
EVP Telkom Regional 5 Jatim Bali Nusra, Pontjo Suharwono (kiri) dan OSM Consumer Marketing, Hendro Setyo Budi saatkunjugan ke Kompas Gramedia (KG) Group of Radio (Sonora & Smart) Surabaya, Rabu (08/07/2020).
EVP Telkom Regional 5 Jatim Bali Nusra, Pontjo Suharwono (kiri) dan OSM Consumer Marketing, Hendro Setyo Budi saatkunjugan ke Kompas Gramedia (KG) Group of Radio (Sonora & Smart) Surabaya, Rabu (08/07/2020). ( SonoraFM Surabaya)

Lebih lanjut dikatakan, bahwa 55 tahun bukan perjalanan singkat yang dialami. Tapi perjalanan yang cukup panjang.

"Mungkin masih ada tiang yang dibuat menggunakan porselen diujungnya. Bentuknya masih tembaga tebal. Kalau mau terhubung harus diengkol, mungkin memasuki tahun 90-an masih kita temui," kenangnya.

"Kemudian mulai meluncurkan satelit Palapa. Menjadi inovasi yang luar biasa dan merubah sejarah. Kita adalah negara ketiga didunia yang sudah atau mampu meluncurkan satelit sendiri. Mengorbit untuk kepentingan negara atau masyarakat Indonesia. Surabaya dan Jawa Timur ini pergeserannya luar biasa (dalam hal teknologi dan inovasi), dulu untuk membangun dari satu tempat ke tempat lain butuh investasi yang luar biasa," urai Pontjo.

Diceritakan bahwa sebelumnya Telkom telah mulai memunculkan teknologi Code-division multiple access atau CDMA.

"Dulu nggak ada yang kepikiran tuh, CDMA bisa dikonekkan ke telkom dan kemudian bisa dinikmati. Awal mulanya di Jawa Timur dan kemudian dikembangkan ke seluruh nasional, namanya kemudian jadi Fleksi. Telkom net instan dari Surabaya atau Jatim menjadi cikal bakal produk yang luar biasa lalu dikembangkan menjadi produk nasional. Karena dulu untuk menjadi satu member untuk akses internet butuh koneksi. Dan mayoritas hanya ada di Jakarta dan Bandung. Yang rumahnya di Jember, Surabaya susah untuk punya akses internet. Berlangganan internet saat itu masih mahal," kenangnya.

Baca Juga: Razia Pasar Tradisional Surabaya, 80 Persen Warga Pakai Masker

"Bergerak terus melalui pengembangan inovasi sampai kita melakukan split tahun 1995. Melalui proyek di Batam dengan nama Telkom Seluler, dulu sebelum ada brand name Telkomsel, tapi proyek untuk Telkom Mobile. Lalu pertama pula kita meluncukan pre-paid dengan nama Simpati hingga menyebar. Kemudian muncul layanan Groovia (2011) untuk layanan triple play sebagai cikal bakal Indie Home," ujar Pontjo.

"Kemudian menjadi merek brand name berikutnya Indie Home dengan teknologi satu kabel tembaga. Tapi karena kebutuhan dan dorongan masyarakat, dulu kecepatan telkomnet instant hanya mungkin 32-64 kbps. Kebutuhan bandwith bertambah menjadi mega, tembaga juga pada awalnya dua mega menjadi 10 mega dan meningkat 300 mega. Meningkat menjadi satu giga untuk layanan Indie Home, hingga merdeka dengan kembali dibukanya NetFlix. Traffic yang luar biasa dalam satu malam dari 0,3 tera naik sampai 4 tera," ungkapnya.

Baca Juga: Hasil Rapid Test Reaktif, Peserta UTBK Langsung Lakukan Swab

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm