Bahkan menurut pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini, orang tua santri siap menyediakan anggaran kuota internet para ustaz/ustazah (tenaga pengajar di pondok), demi kelancaran proses belajar mengajar secara daring.
"Jika pihak pengelola tetap memaksakan anak saya masuk pondok di tengah pandemi ini, saya putuskan untuk tidak mengizinkannya. Bahkan saya akan pindahkan ke sekolah lain," tegasnya.
Lalu bagaimana tanggapan GTPP provinsi terkait kekhawatiran orang tua santri?
“Kita belum rekomendasikan Pesantren untuk buka,” tegas Ketua Harian GTPP CoVID-19 Kalsel, Abdul Haris Makkie.
Haris yang juga Ketua PWNU Kalsel mengharapkan, pondok pesantren harus bekerjasama dengan gugus tugas terkait rencana dibukanya kembali lembaga pendidikan Islam itu sehingga tidak menjadi persoalan baru nantinya.
“Kita berharap ada kerjasama yang baik antar pengelola Ponpes dengan pemerintah. Kita akan komunikasikan dengan pihak Ponpes,” tandasnya Haris
Baca Juga: Sukseskan Gerakan Sejuta Masker, Pemkab Gowa Libatkan 114 UMKM Lokal