Banjarmasin, Sonora.ID - Seolah tidak menggubris imbauan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) CoVID-19 Kalimantan Selatan, sejumlah pondok pesantren nekat ingin melaksanakan proses belajar mengajar tatap muka dalam beberapa hari ke depan.
Kebijakan ini sontak membuat orang tua santri menjadi gusar, lantaran khawatir anaknya terinfeksi virus berbahaya.
Kekhawatiran itu cukup beralasan, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi CoVID-19.
Baca Juga: Geram! Sering Jadi Tontonan, Suku Baduy Minta Wilayahnya Dihapus dari Destinasi Wisata
Salah satunya, Anas Aliando, yang tak rela melepas anak kesayangannya kembali ke pondok pesantren, untuk melanjutkan proses belajar mengajar di sebuah pesantren di Kabupaten Banjar.
Ia mengharapkan, pembelajaran tetap dilaksanakan secara daring, sambil menunggu penyebaran kasus CoVID-19 mengalami pelandaian.
Baca Juga: Berikut 12 Pelaku Mega Korupsi BNI Rp 1,7 Triliun Selain Maria Pauline Lumowa
"Kami rela saja uang SPP tidak dipotong, asalkan anak tidak masuk pondok dulu," ungkap Anas ketika dikonfirmasi pada Rabu, (08/07).
Bahkan menurut pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini, orang tua santri siap menyediakan anggaran kuota internet para ustaz/ustazah (tenaga pengajar di pondok), demi kelancaran proses belajar mengajar secara daring.
"Jika pihak pengelola tetap memaksakan anak saya masuk pondok di tengah pandemi ini, saya putuskan untuk tidak mengizinkannya. Bahkan saya akan pindahkan ke sekolah lain," tegasnya.
Lalu bagaimana tanggapan GTPP provinsi terkait kekhawatiran orang tua santri?
“Kita belum rekomendasikan Pesantren untuk buka,” tegas Ketua Harian GTPP CoVID-19 Kalsel, Abdul Haris Makkie.
Haris yang juga Ketua PWNU Kalsel mengharapkan, pondok pesantren harus bekerjasama dengan gugus tugas terkait rencana dibukanya kembali lembaga pendidikan Islam itu sehingga tidak menjadi persoalan baru nantinya.
“Kita berharap ada kerjasama yang baik antar pengelola Ponpes dengan pemerintah. Kita akan komunikasikan dengan pihak Ponpes,” tandasnya Haris
Baca Juga: Sukseskan Gerakan Sejuta Masker, Pemkab Gowa Libatkan 114 UMKM Lokal