Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengapresiasi dan mendukung ekspor perdana serabut kelapa tersebut, yang diharapkan bisa berkelanjutan.
“Sultra memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan dan bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi harus dikelola dengan baik dan maksimal,” ujar Ali Mazi.
Dia berharap, produksi serabut kelapa nantinya bisa mencapai 3 juta ton per bulan. Hal itu untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
Ali juga mengatakan akan mendorong pimpinan daerah di 17 kabupaten dan kota di Sultra untuk menggali potensi daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Pelindo IV Salurkan Rp 5,71 Miliar untuk Bantu UMKM Terdampak Covid-19
Pihaknya juga berencana menggelar pertemuan dengan para kepala daerah untuk mengumpulkan pengusaha di Sultra yang memiliki potensi untuk melakukan ekspor.
“Nantinya, produk-produk milik pengusaha lokal yang memiliki potensi ekspor itu akan didorong untuk melakukan proses ekspor melalui Kendari New Port.” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Kendari, Prayatno Ginting mengungkapkan, selain Cocoa Butter, wilayah Sultra juga memiliki beberapa komoditas yang dapat dijadikan unggulan. Misalnya kopra, kakao, beras, jambu mete, cengkeh, jagung, lada, kemiri dan sarang burung walet.
Namun dia menyebut, saat ini komoditas dari Sultra masih lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik terlebih dahulu, baru kemudian diekspor ke wilayah lain, seperti jambu mete.
Baca Juga: Pelindo IV Salurkan Anggaran CSR Sebesar Rp 1,054 Miliar Untuk Makassar