Masuki New Normal, Pelindo IV Ekspor Perdana 18 Ton Serabut Kelapa ke China

12 Juli 2020 20:30 WIB
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) ekspor perdana sserabut kelapa (coco fiber) dari Kendari New Port (KNP) di Sulawesi Tenggara ke Weifang, China
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) ekspor perdana sserabut kelapa (coco fiber) dari Kendari New Port (KNP) di Sulawesi Tenggara ke Weifang, China ( Dok. Pelindo IV)

Makassar, Sonora.ID - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melakukan ekspor perdana sebanyak satu kontainer serabut kelapa (coco fiber) dari Kendari New Port (KNP) di Sulawesi Tenggara ke Weifang, China.

Ekspor perdana tersebut dilepas langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi bersama Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi di Terminal Petikemas KNP, belum lama ini.

Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi mengatakan ini adalah kegiatan ekspor perdana yang dilakukan pihaknya di era new normal.

Baca Juga: Semester I 2020, Pergerakan Peti Kemas Kuala Tanjung Ribuan TEUs

“Ini adalah kegiatan ekspor perdana kami di era new normal, meskipun secara keseluruhan kegiatan operasional di Pelindo IV tetap berlangsung meski di tengah pandemi Covid-19,” katanya.

Prasetyadi menuturkan, sejak resmi beroperasi pada akhir Maret 2019, Kendari New Port sudah siap melayani kegiatan ekspor. Dia berharap dukungan dari pemerintah daerah untuk selalu memacu dan merangsang para pengusaha lokal agar secara kontinyu melakukan ekspor komoditas dari wilayah paling tenggara di Pulau Sulawesi ini.

Adapun komoditas yang diekspor, yakni sebanyak 24 ton serabut kelapa dengan nilai sekitar Rp54 juta per kontainer. Di Negeri Tirai Bambu, serabut kelapa ini nantinya akan dijadikan bahan baku pembuatan jok mobil, spring bed dan lain sebagainya.

Baca Juga: Jaga Transparansi dan Aset Negara, Pelindo IV Gandeng Kejati Sulsel

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengapresiasi dan mendukung ekspor perdana serabut kelapa tersebut, yang diharapkan bisa berkelanjutan.

“Sultra memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan dan bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi harus dikelola dengan baik dan maksimal,” ujar Ali Mazi.

Dia berharap, produksi serabut kelapa nantinya bisa mencapai 3 juta ton per bulan. Hal itu untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Ali juga mengatakan akan mendorong pimpinan daerah di 17 kabupaten dan kota di Sultra untuk menggali potensi daerahnya masing-masing.

Baca Juga: Pelindo IV Salurkan Rp 5,71 Miliar untuk Bantu UMKM Terdampak Covid-19

Pihaknya juga berencana menggelar pertemuan dengan para kepala daerah untuk mengumpulkan pengusaha di Sultra yang memiliki potensi untuk melakukan ekspor.

“Nantinya, produk-produk milik pengusaha lokal yang memiliki potensi ekspor itu akan didorong untuk melakukan proses ekspor melalui Kendari New Port.” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Kendari, Prayatno Ginting mengungkapkan, selain Cocoa Butter, wilayah Sultra juga memiliki beberapa komoditas yang dapat dijadikan unggulan. Misalnya kopra, kakao, beras, jambu mete, cengkeh, jagung, lada, kemiri dan sarang burung walet.

Namun dia menyebut, saat ini komoditas dari Sultra masih lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik terlebih dahulu, baru kemudian diekspor ke wilayah lain, seperti jambu mete.

Baca Juga: Pelindo IV Salurkan Anggaran CSR Sebesar Rp 1,054 Miliar Untuk Makassar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm